Weddingku

Kingdom of Azeroth Theme for Angga & Lia's Wedding At Balai Samudera

ANGGA SAPUTRA & ROSELIA SUSANTO - 23 JULI 2016
| 4151

Awal pertemuan terjadi di acara grand opening restoran yang dimiliki Lia, di daerah Pluit, namun jauh sebelum pertemuan itu, Angga dan Lia sudah saling kenal lewat permainan online World of Warcraft.

Our Love Story Awal pertemuan terjadi di acara grand opening restoran yang dimiliki Lia, di daerah Pluit, namun jauh sebelum pertemuan itu, Angga dan Lia sudah saling kenal lewat permainan online World of Warcraft. Pertemuan pertama pun berlanjut dengan pertemuan kedua, ketiga, dan seterusnya hingga sepakat berpacaran. Percintaan mereka tidak berjalan mulus karena perbedaan usia dan di saat itu, Angga belum lulus kuliah. Pada tahun 2012, Angga dan Lia memutuskan berpisah. Namun ujaran lama “Jika jodoh tak kan kemana” menjawab semua keraguan banyak orang yang sempat menentang hubungan mereka. Dua tahun kemudian, Angga dan Lia bersatu lagi. Mantap dengan hubungan mereka, tahun 2015 Angga menghadap kedua orang tua Lia untuk meminang kekasih hatinya. Satu dari banyak keistimewaan Angga adalah kesabarannya yang tak terbatas buat Lia yang memiliki sifat sebaliknya. Dan dukungan Lia yang penuh terhadap dirinya, membuat Angga percaya mereka memang diciptakan untuk satu sama lain.

Will You Marry Me, Love? 30 Agustus 2015 adalah salah satu hari yang tidak akan pernah dilupakan oleh Lia. Sehari setelah hari ulang tahunnya, Angga mengajaknya untuk makan bersama di Lembang, Bandung. Lia yang sama sekali tidak menduga bakal dilamar sangatlah terkejut kala Angga melamarnya dengan cara yang amat manis, mengingat sang kekasih bukanlah pria romantis. Usaha Angga yang maksimal berbuah manis. Di atas panggung, sambil memetik gitar, Angga menyanyikan lagu “Marry Me” dengan suaranya yang merdu untuk Lia. Selesai bernyanyi, Angga berlutut di hadapan Lia dan mengeluarkan kotak berwarna pink. Para sahabat yang muncul dari belakang panggung kompak merekam momen indah itu. Bahagia dan dengan perasaan haru, Lia pun menyambut pinangan Angga.

The Wedding Theme Angga dan Lia memilih tema pesta “Kingdom of Azeroth”, diambil dari permainan bernama World of Warcraft dan dan film “Warcraft”. Dengan bantuan tim dari Lilyvicky Dekor, keinginan mempelai pun terwujud dengan indah.

The Preparation Persiapan dilakukan kurang lebih satu tahun. Selama persiapan, banyak masukan dan ide yang berbeda dari kedua belah pihak yang harus ditampung dan dikompromikan oleh kedua mempelai. Tantangan terbesar tentu saja mewujudkan dekorasi seperti yang diinginkan Angga dan Lia karena tema yang mereka inginkan berbeda dari kebanyakan pengantin.

Wedding Items Gaun pengantin Lia dirancang oleh desainer muda andal, Hian Tjen. Meski tak mengenal Hian Tjen secara personal, namun Lia percaya, Hian Tjen akan membuat gaun pengantinnya amat indah. Ketika gaun pengantin yang ia pesan telah selesai, Lia mengaku dirinya sama sekali tak punya satu hal pun untuk dikeluhkan. Ia tahu keputusannya memilih Hian Tjen untuk merancang gaun pengantinnya adalah salah satu keputusan terbaik yang pernah ia ambil. Untuk jas pengantin, Angga memilih Brutus Rumah Mode. Setelah mendatangi beberapa penjahit jas, Angga mantap memilih Brutus Rumah Mode. Kerjanya cepat, pelayanannya efisien, jahitannya pun rapi dan nyaman dikenakan di badan Angga yang tergolong gemuk. Hal lain yang tak kalah unik adalah cincin kawin yang didesain secara khusus, mendekati replika dari the sigil of the unbroken dalam permainan “the World of Warcraft”, dengan nama Angga dan Lia serta tanggal pernikahan mereka digrafir di bagian dalam cincin.

The Best Moment Momen terbaik bagi Lia adalah saat sungkem dan pada saat pemutaran SDE. Lia dan Angga menyiapkan satu kotak yang diisi dengan benda-benda penuh kenangan serta hadiah untuk kedua orang tua mereka, dan rekaman suara yang diperdengarkan setelah pemutaran SDE, sebagai bentuk cinta dan ungkapan terima kasih.

F & B Ayam Panggang Sereh, Sapi Lada Hitam, Udang Telor Asin, Korean BBQ, Salmon Steak, Pempek Palembang, Tempura Udon, Empal Gentong, Aneka Pasta.

Teks Fannya G Alamanda

BACK
TO TOP