3 Tips Pintar Merancang Pertemuan Orangtua Anda & Orangtua Si Dia

Setelah Anda menjawab “Ya!” dan menerima lamaran dari si dia, kini saatnya Anda mempertemukan kedua orangtua Anda dengan kedua orangtuanya. Jika mereka belum pernah bertemu sebelumnya, ada beberapa tips dari Weddingku untuk mencegah timbulnya suasana canggung. Setelahnya, Anda bakal siap merancang acara yang intim dan santai untuk pertemuan mereka.

Meet the Parents #1
Make a Connection

Jika orangtua Anda belum pernah bertemu dengan pasangan Anda sebelumnya, maka Anda sebaiknya mencari waktu untuk mempertemukan dan memperkenalkan mereka secara resmi. Orangtua Anda pasti ingin mengenal pasangan Anda, yang nantinya juga akan menjadi menantu mereka, lebih dekat sebelum hari pernikahan Anda berdua. Menurut etika konvensional, orangtua dari pihak laki-laki yang sebaiknya terlebih dahulu menghubungi orangtua pihak perempuan untuk menyusun waktu bertemu. Jadi, jika orangtua Anda ingin cepat-cepat menghubungi kedua orangtua si dia terlebih dahulu, maka Anda bisa menahannya dan menyuruh mereka untuk menunggu dihubungi oleh pihak keluarga laki-laki. Namun, di zaman yang sudah semakin modern ini, Anda dan pasangan dapat mengambil inisiatif untuk menyusun pertemuan kedua keluarga. Karena yang paling mengenal kedua orangtua masing-masing adalah anak-anaknya sendiri, maka Anda dan pasangan lebih bisa menyusun acara yang dapat membuat semua orang merasa nyaman. Anda dan pasangan juga sebaiknya saling memberitahu jika salah satu dari kalian memiliki struktur keluarga yang rumit, seperti orangtua yang bercerai atau adanya orangtua tiri.

Meet the Parents #2
Set a Game Plan

Setelah mencocokkan jadwal semua orang dan mendapatkan sebuah tanggal, hal selanjutnya yang harus Anda lakukan adalah mencari tempat yang sesuai untuk acara pertemuan kedua keluarga tersebut. Orangtua dari salah satu pihak mungkin saja berbaik hati menawarkan untuk bertemu dan bercengkrama di rumahnya, dan hal itu adalah inisiatif yang baik. Namun Debra Fine, penulis buku "The Fine Art of Small Talk", menyarankan untuk memilih tempat yang netral, seperti di apartemen Anda atau di sebuah restoran untuk momen pertemuan pertama kali tersebut. Dengan demikian, Anda bisa lebih mengatur kapan waktu mulai dan berakhirnya acara keluarga tersebut. Anda dan pasangan juga dapat menentukan di awal, siapa yang akan menjamu. Lagi-lagi tradisi mengatakan bahwa keluarga pihak laki-laki lah yang seharusnya membayar tagihan makanan. Tapi pada masa kini, peraturan tersebut sudah menjadi sangat fleksibel. Kedua keluarga dapat membagi biaya tagihan tersebut menjadi sama rata, atau Anda dan pasangan dapat mengambil alih untuk membayar tagihan tersebut. Metode pembayaran apa pun yang Anda pilih, pastikan hal tersebut disetujui oleh semua pihak untuk mencegah terjadinya situasi yang canggung atau tidak menyenangkan. Brunch adalah opsi yang bagus jika salah satu dari Anda berdua ingin mengadakan pertemuan ini lebih pagi dan ingin menghemat biaya. Makan siang dan makan malam pun juga dapat menjadi opsi makan yang tepat, asalkan Anda memilih restoran atau tempat yang tenang, nyaman, dan dengan pilihan menu yang luas.

Meet the Parents #3
Help Conversation Flow

Di awal-awal, adalah tugas Anda dan pasangan untuk membuat interaksi di antara orangtua Anda berdua menjadi santai. “Anda dan pasangan adalah orang yang paling mengenal kedua orangtua Anda masing-masing, jadi temukanlah kesamaan di antara mereka sebelumnya, dan masukkan kesamaan tersebut ke dalam obrolan,” kata Debra. Hal ini untuk menghindari pertanyaan yang sering ditanyakan, seperti `di mana tempat tinggal Anda?` `Apa pekerjaan Anda?`. “Membuat orang merasa seperti diinterogasi oleh polisi,” tambah Debra. Walaupun pertanyaan-pertanyaan tersebut adalah hal yang umum dan wajar ditanyakan untuk membuka percakapan lebih dalam lagi, Anda bisa membuatnya lebih mengalir dan tidak kaku. Jika satu dari kedua pasang orangtua tersebut mulai memonopoli pembicaraan (atau menyetir ke arah pembicaraan yang kontroversial), tanyakan pendapat dari pihak lain, atau tanyakan pertanyaan pengalih, seperti “Belakangan ini Anda lagi sibuk apa?” untuk mengganti topik pembicaraan. Yang terakhir, ingatlah bahwa bahasa tubuh Anda dan pasangan bisa menular, ungkap Debra. Jika Anda terlihat rileks dan ceria, begitupun orang-orang di sekitar Anda akan ikut terpengaruh untuk lebih santai.

Foto: Dokumen Istimewa

LEAVE A COMMENT

BACK
TO TOP