4 Tips Wujudkan Pernikahan Bujet 200 Juta

Sudah menjadi rahasia umum, pernikahan senantiasa berkaitan dengan bujet dimana setiap pasangan menargetkan bujet yang berbeda-beda. Salah satu bujet yang umum dikeluarkan oleh pasangan yang akan menikah di Indonesia adalah kisaran IDR 200 juta. Bukan sebuah nominal yang kecil untuk sebuah pernikahan, meski banyak juga yang memiliki bujet jauh lebih besar. Nominal yang cukup besar tersebut tentu harus diatur sebaik mungkin agar sesuai dengan kebutuhan setiap pos yang dibutuhkan. Kali ini, Weddingku berkonsultasi dengan Hengki Wirawan, seorang wedding expert yang berpengalaman dan mengerti betul mengenai persiapan pernikahan yang tepat. Berdasarkan pengalaman membantu calon pengantin selama ini, Hengki memberikan beberapa tips kepada calon pengantin sebelum melangkah lebih jauh.

  1. Pastikan venue dan jenis acara

Kedua pokok tersebut saling berkaitan. Menurut Hengki langkah awal yang perlu dipastikan pasangan adalah menentukan venue untuk acara dan jenis acara yang akan dilakukan. Misal ingin menikah outdoor atau indoor, berkonsep internasional atau tradisional. Hanya resepsi saja atau ada acara lainnya. Jadi semakin detail akan semakin terencana pula dana yang akan dialokasikan.

  1. Membagi persentase setiap kategori

Lebih bijak mengeluarkan bujet, mari berhitung mempersentasekan alokasi anggaran masing-masing kategori. Lazimnya anggaran paling banyak untuk venue dan katering sebesar 50%. Urutan kedua yang menghabiskan bujet diisi kategori dekorasi 25-30%. Selebihnya kategori foto, video, makeup, gaun/ kebaya pengantin, undangan, dan souvenir akan menguras bujet sekitar 20-25%.

  1. Yang dipertimbangkan untuk alokasi bujet

Sudah tentu dalam mencari vendor akan dipilih yang sesuai bujet. Agar tidak overbujet calon pengantin pun dituntut untuk tegas tanpa memberi keringanan jika harga yang ditawarkan vendor di luar bujet yang ditentukan.

  1. Solusi overbudget

Berhadapan pada gaun pengantin atau makeup artist (MUA) idaman, calon pengantin wanita akan bertekuk lutut tanpa melihat kondisi bujet. Apabila tidak dapat berpaling pada gaun pengantin atau MUA yang lebih masuk bujet, Hengki memberi saran untuk mengatur ulang persentasi bujet. Sehingga overbudget dapat dicover pada kategori lain, dengan kata lain subsidi silang. Jadi kekurangan bujet masih bisa diambil dari pos lain dan akan disesuaikan dengan bujet. Biasanya akan diambil dari pos dekorasi dengan sedikit diakali untuk mengurangi biaya.

Foto: Dok. Istimewa

LEAVE A COMMENT

BACK
TO TOP