Bagaimana Menyandingkan Ayah dan Ibu yang Sudah Berpisah, di Hari Pernikahan Anda

Setiap pernikahan selalu mengharapkan akhir yang bahagia. Namun terkadang perjalanan yang kita tempuh tak semanis yang sebelumnya dibayangkan. Bisa saja karena satu dan lain hal, janji sehidup semati yang pernah diikarkan oleh kedua orang tua kita, harus putus di tengah jalan. Sebagai anak, meski tak mengerti duduk persoalan yang sebenarnya, namun semakin dewasa kita harus memaklumi keputusan yang tidak menyenangkan ini.

Bukan tak mungkin Anda atau pasangan Anda berada dalam kondisi demikian. Selain harus mempersiapkan pernikahan, Anda juga harus memikirkan bagaimana menyandingkan ayah dan ibu yang sudah tidak saling cinta lagi pada hari yang harusnya menjadi hari paling berbahagia dalam hidup Anda.

Menghadapi masalah ini tentu membutuhkan kedewasaan dan kematangan dalam berfikir. Jangan sampai Anda salah dalam bertindak dan mengambil keputusan. Bila kedua orang tua tetap berhubungan baik setelah bercerai, tetap mengasuh Anda meski berbeda rumah dan sudah sama-sama menikah, mungkin masalah yang timbul tidak akan terlalu pelik.

Karena selama ini mereka telah berbagi peran dalam mengasuh anak, maka ketika sang anak dewasa dan berencana untuk menikah, tentu mereka juga akan berbagi peran dengan bijaksana. Seperti yang dilakukan selama ini. Bisa saja ayah mempersilakan Anda untuk bersama ibu mempersiapkan segala keperluan pernikahan, ia hanya membantu dari segi materi serta hadir pada hari pernikahan. Atau dalam bentuk kesepakatan lainnya.

Masalah besar baru timbul bila setelah berpisah, ayah dan ibu tetap dalam posisi bermusuhan hingga Anda dewasa. Tak jarang ada omongan seperti,”Ayahmu telah meninggalkan kita sejak kamu kecil dan mencari wanita lain. Jika ayahmu diundang, lebih baik ibu tidak usah datang!" Hmm…tentu sulit bagi Anda untuk mengambil jalan tengah. Bingung bagaimana menyampaikan hal ini kepada orang tua pasangan, khawatir akan penilaian mereka terhadap keluarga Anda. Masalah yang lebih berat lagi adalah, dalam sebuah pernikahan, ayahlah yang akan menyerahkan dan menikahkan anak perempuannya dengan calon suaminya. Lalu bagaimana jadinya bila ayah tak bisa hadir karena tak mendapat ijin dari ibu?


Solusi yang lazim agar pesta pernikahan berjalan mulus adalah membicarakan segala sesuatu dalam waktu yang kondusif, usahakan jauh sebelum pesta pernikahan tiba. Semua kekecewaan harus dihindari dengan menjajaki semua hal lebih awal. Jika ayah ingin mengajak istri baru dan ini bertentangan dengan keinginan ibu, maka buatlah keputusan yang tegas sejak awal. Siapkan kondisi bilamana satu pihak orang tua tidak datang dan satu pihak membawa pasangan. Bagaimana jika Anda memutuskan menyandarkan diri pada ayah yang notabene telah lama pergi? Siapa yang akan menemani Ibu saat bersanding di pelaminan.

Langkah pertama yang harus diambil adalah berbicara dan meminta saran kepada orang terdekat seperti paman atau bibi. Sebagai orang tua semestinya mereka lebih memiliki wawasan dan pandangan yang lebih bijak. Setelah mendapatkan masukan, bicaralah kepada orang tua yang dianggap terdekat, apakah itu ayah atau ibu. Anda mungkin terkejut dengan orang tua yang rela memberikan apa saja demi hari bahagia yang Anda impikan. Banyak orang tua yang telah berpisah puluhan tahun rela bersanding satu hari demi hari bahagia Anda. Dan jika hal itu terjadi, pastikan pasangan baru (ayah tiri atau ibu tiri) juga disambut gembira. Tidak diacuhkan. Minta kepada paman, bibi, saudara sepupu, atau sahabat, untuk mendampingi mereka.


Jika ayah atau ibu memberi ultimatum mengenai siapa yang berhak memainkan peran, maka anda sebagai anak harus pandai membawakan diri. Meski posisi ayah dan ibu dapat dipahami, Anda berhak merencanakan hari pernikahan sebaik dan selancar mungkin.

Jika kehendak orang tua terlalu sulit untuk dilaksanakan, maka meski berat, Anda terpaksa harus rela menjalankan pernikahan tanpa kehadiran salah satu dari mereka. Pernikahan Anda bukan hari kedukaan masa lalu orang tua dan luka lama tidak perlu dibuka lagi. Oleh karena itu tampillah ke depan dan ambil tanggung jawab, sampaikan kepada panitia pernikahan atau wedding organizer apa saja yang sudah Anda rencanakan dan minta bantuan mereka untuk membantu Anda menjalakannya.

Foto : Dok. Istimewa

LEAVE A COMMENT

BACK
TO TOP