Foto: Freepik
Sebenarnya, semua tanggal itu baik. Hanya saja banyak dari calon pasangan suami-istri yang ingin menikah di tanggal atau angka cantik di bulan dan tahun tertentu. Alasannya agar mudah diingat dan terlihat unik.
Di samping alasan tersebut, di sebagian daerah Nusantara, Jawa misalnya memang masih menganut tanggal-tanggal baik untuk menikah hingga sekarang. Tujuannya, agar pernikahan bisa bertahan lama hingga maut memisahkan.
Hal tersebut dikarenakan orang tua masih memegang andil besar dalam penentuan tanggal menikah, dan tidak ada satu orang tua pun yang ingin melihat anaknya menderita di kemudian hari. Bahkan, tanggal baik untuk menikah tersebut akan tetap dipilih walau di hari kerja sekalipun.
Apakah Anda salah satu pasangan yang ingin menikah di tanggal-tanggal cantik/baik? Jika iya, Anda perlu melihat beberapa poin berikut ini sebelum memilih hari baik untuk menikah.
Pertama, Anda harus melihat neptu atau nilai dari calon pengantin. Caranya, bisa dengan menghitung jumlah huruf dari nama kedua calon pengantin. Lalu, bisa dicocokkan dengan tanggal, bulan dan tahun lahir hingga jam lahir calon pengantin.
Kemudian, dari hasil yang sudah dihitung tadi akan dicocokkan dengan primbon. Primbon sendiri adalah panduan yang berisi tentang perhitungan dan ramalan kehidupan manusia yang meliputi mimpi hingga jodoh.
Lalu, jika kedua calon pengantin memiliki weton yang sama, disarankan untuk menikah di hari lain. Maksudnya, bila kedua calon pengantin sama-sama lahir saat wage, maka dianjurkan untuk melaksanakan pernikahan di hari lain seperti pahing, pon, atau kliwon. Selain melihat tanggal baik dari kebudayaan Jawa, Anda bisa melihat tanggal-tanggal baik lainnya dengan ini:
1. Pikirkan tanggal yang berkesan bagi Anda ataupun pasangan. Misalnya tanggal ulang tahun atau tanggal yang sama dengan tanggal pertunangan Anda.
2. Tentukanlah tanggal menikah yang berdekatan dengan waktu bulan madu Anda karena biasanya bulan madu memerlukan waktu yang cukup panjang. Jadi, harus menyesuaikan juga dengan jadwal cuti Anda.
3. Cari tahu ramalan cuaca di bulan pernikahan Anda. Mungkin bagi yang ingin menikah di Indonesia bisa lebih bebas memilih bulan pernikahan karena hanya memiliki dua musim, penghujan dan kemarau. Jika ingin menikah di negara empat musim, Anda harus mempertimbangkan lebih banyak hal lagi.
4. Menikah di tanggal cantik namun di hari kerja mungkin akan sedikit menyusahkan Anda dan juga tamu undangan. Apalagi jika mengadakan pernikahan di kota-kota besar yang penuh dengan orang bekerja. Sebelumnya, Anda harus mempertimbangkan beberapa pertanyaan berikut; berapa lama Anda akan cuti menikah; apakah Anda memiliki cukup waktu untuk mempersiapkan pernikahan; apakah Anda bisa fokus ke pernikahan tanpa dipengaruhi acara lainnya.