Foto Roni Bachroni Fauzi, Tata rias wajah & rambut Novi Arimuko
Sosok maupun nama Djoko Sasongko tentu bukan hal yang asing di jagat dunia fesyen tanah air. Terutama kaum hawa pecinta kebaya. Tangan dinginnya telah melahirkan banyak desain kebaya yang tidak hanya sedap dipandang namun juga nyaman ketika dikenakan. Perjalanannya sebagai seorang fesyen desainer dimulai saat ia usai merampungkan pendidikan di sekolah mode milik desainer ternama Susan Budihardjo, pada medio 2004.

Di tahun yang sama, sembari bekerja Djoko memberanikan diri untuk mengikuti perlombaan rancang kebaya pengantin yang diadakan sebuah majalah di Jakarta. Tak disangka, pria asal Surabaya, Jawa Timur ini keluar sebagai juara. Sejak saat itu minat dan pamornya dalam mendesain kebaya mulai bersinar. Kini boleh dibilang kebaya Djoko Sasongko banyak diburu oleh para calon pengantin untuk dikenakan pada saat upacara pernikahan. Uniknya yang menginginkan kebaya itu, tak sebatas para calon pengantin yang pernikahannya menggunakan tata cara tradisional saja, yang modern pun tetap menginginkan bisa mengenakan kebaya karya Djoko Sasongko untuk seremonial pernikahan.

Ya, dengan ciri bordir dan detil gradasi warna payet yang senada dengan warna bahan kebaya, menjadikan hasil rancangan Djoko Sasongko tampil elegan dan memukau. Apalagi ketika dipadukan dengan penggunaan kain tradisi sebagai padanannya. Arti kebaya bagi seorang Djoko Sasongko adalah sebagai salah satu busana wanita yang asli Indonesia. “Saya sangat berharap kedepannya pamor kebaya dapat lebih dikenal lebih luas lagi di mancanegara. Diketahui oleh banyak perempuan selain di Indonesia.” Katanya berharap.
Foto Adit Sastradipradja