Sekarang, bayangkan, New York, kota yang ramai dengan gedung-gedung pencakar langit. Hiruk pikuk suara kendaraan, taksi berwarna kuning lalu lalang di jalanan yang sibuk, memotong jalur untuk menjemput penumpang, pedagang pinggir jalan dengan gerobak makanan berpacu menawarkan dagangannya.. Orang-orangnya pun berjalan bagaikan sedang berada dalam sebuah lomba marathon massal. Apa yang membuat saya jatuh cinta pada kota sibuk ini? Apa yang membuat kota ini mampu menggeser posisi Paris sebagai kota favorit saya di dunia? Apakah kunjungan wajib ke Statue of Liberty, Times Square, Fifth Avenue atau Rockefeller Centre sudah cukup untuk sebuah perjalanan sah ke New York? Di kota ini ternyata saya menemukan sesuatu yang unik dari perjalanan seorang turis yang sempat merasakan musim dingin dan musim panas di kota paling sibuk di Amerika ini.

BIG APPLE IN YOUR PALM

Anda mungkin akan merasa kawatir untuk merambah New York City tanpa bantuan seorang pemandu wisata. Jangan kawatir! Teknologi dewasa ini akan sangat membantu mengarahkan perjalanan Anda selama berada di kota New York. Saya berhasil kembali ke Indonesia, utuh tanpa kekurangan suatu apapun setelah mempercayakan diri pada aplikasi Google Map dan NYC Subway di smartphone saya.

Berada di New York belum lengkap rasanya sebelum mencoba Metro atau subway. Untuk sekali perjalanan kemanapun di New York, Anda harus membayar USD2.50 per orang. Bandingkan dengan taksi yang berbiaya sekitar USD5.00 sampai USD7.00 untuk perjalanan dengan jarak menengah. Tentunya apabila Anda akan melakukan perjalanan dengan beberapa orang teman, memilih menggunakan taksi terkadang akan jauh lebih efisien dan efektif daripada menunggu datangnya kereta bawah tanah.

Aplikasi lain yang sangat berguna dalam perjalanan Anda di New York adalah YELP! Aplikasi ini memberikan review tentang tempat-tempat seperti: restoran, café, dan bar di New York lengkap dengan segala informasinya dan juga rating-nya.

Bersantap ala New Yorker

Awali hari Anda dengan sarapan ala New Yorker. Bagi New Yorker, duduk berlama-lama untuk sarapan bukan satu pilihan untuk mengawali hari mereka yang sibuk. Di setiap sudut kota New York banyak terdapat coffee bar kecil namun tidak pernah sepi dengan pengunjung yang membeli coffee-to-go dan pastries atau penganan bagel dengan cream cheese. Setiap coffee bar memiliki ciri khas-nya masing-masing. Satu ciri yang hampir dapat ditemui di seluruh coffee bar adalah sebuah bench panjang yang menempel pada jendela depan, dimana Anda yang ingin bersantai dapat menikmati skinny latte dan sepotong croissant sambil mengamati orang-orang yang lalu lalang di jalan. Keunikan kota New York di pagi hari akan sangat tergantung dari lokasi Anda duduk di sebuah coffee bar itu. Apabila Anda duduk di sebuah coffee bar di Upper East Side Manhattan, Anda akan menyaksikan barisan manusia super stylish yang lalu lalang menuju tempat mereka beraktifitas. Lain halnya dengan East Village, seniman-seniman bergaya dengan dandanan unik, akan mendominasi pemandangan pagi hari Anda.

Makan siang biasanya dihabiskan dengan membeli lunch-to-go untuk kemudian duduk di taman, kembali ke kantor atau duduk di bangku-bangku yang banyak tersedia di area luar gedung perkantoran. Salah satu santapan makan siang yang paling populer di New York adalah makanan yang dijual di gerobak Halal Guys. Salah satu gerobak Halal Guys yang paling ramai dikunjungi adalah sebuah gerobak kecil di 53rd Street, tepatnya di seberang Hilton Hotel Manhattan. Menu paling favorit adalah Lamb Over Rice, yaitu daging domba yang dipanggang, dimakan dengan nasi kuning dengan saus mayonnaise dan saus pedas. Percayalah, Anda akan sangat rindu dengan santapan ini saat sudah kembali ke tanah air.

Makan Malam merupakan waktu bagi New Yorker untuk bersantai bersama rekan-rekannya sekerjanya. Setiap malam hampir seluruh restoran di kota New York penuh dengan pengunjung

Kebiasaan lain di kota ini adalah menikmati brunch di akhir pekan. East Village, Chelsea, Tribeca, Hell’s Kitchen merupakan area favorit untuk brunch di New York City. Puluhan restoran baik indoor maupun alfresco tersebar di sana. Reservasi tidak dapat dilakukan di akhir pekan, sehingga Anda harus rela menunggu giliran.

Kota New York ternyata juga merupakan surga bagi Makanan Asia. Favorit saya tentunya adalah makanan Jepang dan Thailand. Restoran Ramen seperti Momofuku atau Ippudo selalu ramai dengan pengunjung, antrian bisa memakan waktu hingga satu jam lamanya. Restoran Thailand seperti Room Service di area Hell’s Kitchen juga menyajikan makanan Thailand yang sangat otentik. New York City adalah kota dengan keanekaragaman ras yang luar biasa, sehingga tidak sulit bagi turis untuk menemukan makanan sesuai dengan selera mereka di kota paling terkenal di Pantai Timur Amerika ini.

Tersesat di New York

Hal terbaik untuk menjelajah sebuah kota adalah dengan membiarkan diri tersesat. Saya membiarkan diri tersesat di kota ini dan hal ini membawa saya ke berbagai museum terkenal yang selama ini hanya saya dengar atau baca. Salah satu museum yang tidak boleh dilewatkan adalah American Museum of Natural History. Luangkan waktu setidaknya 2-3 jam untuk dapat menjelajahi seluruh museum. Siapkan diri untuk berada dalam set sesungguhnya dari film Night at The Museum 1.

New York City juga memiliki museum seni yang terkenal seperti Guggenheim Museum, The Metropolitan Museum of Art dan Museum of Modern Art (MoMa). Tiket ke museum berkisar antar USD19.00–USD25.00. Museum of Modern Art menawarkan kunjungan gratis tiap hari Jumat mulai pukul 4 sore hingga 8 malam.

Setiap museum di New York memiliki museum shop yang menjual berbagai suvenir yang sangat sulit untuk dilewatkan begitu saja.

Di American Museum of Natural History contohnya, setiap lantai memiliki Gift Shop-nya sendiri. Bayangkan apabila Anda berada di lantai Pre-Historic, seluruh isi Gift Shop menampilkan hal-hal yang berhubungan dengan masa tersebut. Siapkan diri untuk panik!

Kunjungan ke taman juga merupakan salah satu hal terpenting bagi saya yang tidak boleh dilewatkan. Central Park, adalah taman buatan terbesar di New York City dan terletak di ujung 5th Avenue yang terkenal. Berada di tempat yang sering kita saksikan di berbagai film tentunya memberikan suatu sensasi tersendiri. Berjalan di salah satu Plaza di Central Park, membuat saya merasa seperti Marissa Ventura (Jennifer Lopez) di film Maid in Manhattan. Mengunjungi Central Park Zoo, saya mulai mencari di mana Alex, Melman, Gloria dan Marty dari film Madagascar atau Wollman Ice Rink yang akan mengingatkan kita pada film Mr. Popper’s Penguins.

Central Park berukuran sangat luas, sehingga Pedicab Tour atau tur menggunakan becak merupakan salah satu cara untuk dapat melihat seluruh Central Park, namun Anda harus rela merogoh uang sekitar USD60.00 untuk tur Central Park ini.

Hal ini juga yang membuat saya terkagum-kagum dengan New York City. Kota yang dikenal sebagai concrete jungle ini masih menyimpan banyak taman-taman kota yang hijau, tempat untuk bersantai, dan bernafas. Selain Central Park, di tengah Manhattan, terdapat pula Bryant Park yang lokasinya tepat di belakang New York Public Library. Saat jam makan siang di waktu musim panas, Bryant Park merupakan salah satu tempat untuk bersantap siang. Di sepanjang Bryant Park disiapkan banyak kursi dan meja sehingga kita bebas membawa makanan dan minuman dari manapun untuk disantap sambil menikmati udara musim panas. Banyak pula yang memilih untuk makan sambil duduk di lapangan rumput yang luas di sana. Hal yang selama ini hanya saya lihat di brosur-brosur kursus bahasa Inggris.

Sekitar 20 menit dari Midtown Manhattan, menuju Brooklyn, terdapat satu taman yang tidak kalah indahnya. Brooklyn Bridge Park. Tempat ini merupakan tempat ideal untuk sebuah kencan yang sempurna. Mengunjunginya di siang hari, duduk di lapangan rumput yang luas tepat di bawah Brooklyn Bridge sambil memandang Manhattan. Atau menyusuri taman sambil menikmati es krim dari Brooklyn Ice Cream Factory. Sore menjelang malam, saat lampu-lampu gedung di Manhattan mulai dinyalakan, suasana menjadi semakin romantis. Pemandangan yang selama ini hanya dapat dinikmati di kartu pos atau film benar-benar terhampar di hadapan.

Sebuah komidi putar klasik dari tahun 1922 yang baru saja direstorasi merupakan salah satu nilai tambah Brooklyn Bridge Park. Berjalanlah ke arah Dumbo, dimana Anda akan menemukan Jane’s Carousel dan dengan USD2.00 Anda dapat merasakan kembali memori kebahagiaan masa kecil.


Pulang tanpa Bagasi Ekstra

Shopping apa di New York? Pertanyaan dari seorang teman ini membuat saya kembali bertanya pada diri sendiri, belanja apa ya? Selain beberapa barang dari museum shop rasanya tidak ada barang lain yang saya beli selama di kota New York. Kekuatan magnet dari tempat-tempat yang saya kunjungi mampu menahan saya berjam-jam hingga melupakan hal yang satu ini.

So anyone could recommend me where to shop in New York City?


Teks & foto TANYA ALISSIA


LEAVE A COMMENT

BACK
TO TOP