Foto Post-Wedding, Tren Baru Di Dunia Pernikahan

Foto pre-wedding seperti sudah menjadi satu kesatuan dengan persiapan pernikahan. Dapat dikatakan tak satupun pasangan calon pengantin yang tidak melakukan sesi pemotretan pre-wedding sebelum hari pernikahan mereka. Tak tanggung-tanggung, para calon pengantin tersebut bahkan rela merogoh kantong cukup dalam untuk mendapatkan hasil foto yang cantik. Lokasi pemotretan pun bukan hanya di dalam negeri, tetapi sampai ke luar negeri, baik Asia, Australia, juga Eropa.

Akan tetapi belakangan ini tren foto pre-wedding sepertinya sudah mulai bergeser, walaupun belum tergantikan, dengan foto post-wedding. Bila sesi pemotretan pre-wedding dilakukan sebelum pernikahan, maka foto post-wedding dilakukan setelah pasangan melangsungkan pernikahan, biasanya dilakukan saat pasangan melakukan perjalanan bulan madu. Karena sudah resmi menjadi pasangan suami istri, tentunya sudah tidak canggung lagi untuk memamerkan kemesraan di depan kamera. Sehingga momen yang terekam oleh lensa fotografer akan terasa lebih hidup.

Tren foto post-wedding ini hadir ketika para pasangan merasa menyesal tidak mengabadikan perjalanan bulan madu mereka dengan baik. Umumnya hanya menggunakan kamera handphone sehingga hasilnya kurang optimal. Biasanya hanya ada dua macam foto bulan madu, yaitu foto selfie atau foto dengan menggunakan timer atau minta tolong orang lain. Tentu saja hasilnya tidak maksimal. Padahal perjalanan bulan madu adalah masa-masa penting yang memorable dan penting untuk dikenang, terutama beberapa tahun kemudian, saat Anda dan pasangan mulai lelah akan hubungan yang terasa datar, disebabkan kesibukan masing-masing.

Biasanya, untuk perjalanan bulan madu, pasangan telah mengajukan cuti dari tempat kerja sejak jauh hari, karena ini memang perjalanan yang sudah dipersiapkan sejak lama. Jadi, mengapa tidak sekalian menyewa jasa fotografer professional untuk mengabadikan momen indah Anda dan pasangan selama perjalanan, dengan lebih cantik.

Foto : Dok. Istimewa

LEAVE A COMMENT

BACK
TO TOP