Love Story
Duduk bersama di dalam mobil seorang teman, membuat keduanya saling merasakan ketertarikan. Perkenalan singkat di antara Stefanie dan Satya berlanjut menjadi hubungan pertemanan. Menurut Satya sosok Stefanie yang lucu, manis, pintar, dan mengerti Satya membuat Satya jatuh hati. Paras cantik Stefanie juga menjadii alasan yang membuat Satya bertekuk lutut. Begitu pula dengan Stefanie yang melihat sosok Satya sebagai pria yang sangat gigih untuk mengejar tujuan dalam hidupnya. Satya pun mampu menjadi sangat romantis dari waktu ke waktu.
I Love you, Will You...
Hari yang direncanakan oleh Satya datang, Pagi hari Satya datang ke apartemen Stefanie kala sang pujaan hati masih tertidur pulas. Satya diam-diam masuk ke kamarnya dengan membawa 50 balon bertuliskan “I love you” dan “Will you marry me” yang Satya pompa sendiri. Tak lupa ia memasukkan glow stick, agar dapat menyala di dalam ruangan yang gelap. Ketika Stefanie bangun, Satya mulai berbicara kepadanya sambil memutar lagu yang seharusnya adalah lagu romantis yaitu “Deep” dari Binocular, tapi ternyata yang terputar adalah lagu yang salah, yaitu “Work Bitch” dari Britney Spears dan membuat Stefanie sempat kebingungan. Setelah itu, Satya langsung memutar lagi lagu yang benar dan kembali mendekati Stefanie. Ia berlutut dengan satu balon bertuliskan “Will You Marry Me” dan cincin berlian yang sudah terikat di sana. Satya ingin cincin tersebut dipakai sebagai tanda pertunangan keduanya.
The Best Moments
Pada saat pertama kali Stefanie berjalan menuju altar dengan diiringi lagu “Ave Maria”, momen tersebut menghadirkan perasaan haru baik bagi sang mempelai dan para tamu yang hadir. Saat berkesan juga dirasakan kala keduanya bertukar cincin dan mengucapkan janji setia di tepi pantai.
Friends Said
“Very nice indeed,” ujar seorang teman berkebangsaan Jepang yang menghadiri pesta pernikahan, Stefanie dan Satya. Teman lain yang datang dari Singapura mengatakan secara keseluruhan ia merasa pesta pernikahan ini sangat berkesan.
The Wedding Themes
Satya dan Stefanie sepakat membuat pesta pernikahan keduanya berkesan intim, dengan jumlah tamu sekitar 95 orang. Konsep yang dibuat adalah setting buffet, sitting down dinner. Tema dekorasi yang diambil adalah “Rustic Chic” dengan dress code sophisticated white untuk para tamu undangan yang hadir.
The Wedding Preparations
Persiapan hari pernikahan mereka berlangsung selama setahun. Semua yang berhubungan dengan pernikahan Satya dan Stefanie, mulai dari memilih vendor, mengurus aneka detail pesta, hingga pembiayaan mereka lakukan berdua. Satya dan Stefanie pun mempersiapkan cincin pernikahan dengan tulisan S Love S terukir di baliknya. Keduanya mengharapkan bisa bisa saling memberi dan mencintai hingga maut memisahkan.
Wedding Gown & Suits!
Stefanie memutuskan untuk membuat gaun pengantin yang dikerjakan oleh Yosep Sinudarsono. Desain dan modelnya didiskusikan berdua selama setahun dan disesuaikan dengan karakter Stefanie, sophisticated with a hint of sexiness. Untuk jas pengantin, Satya memilih Wong Hang Taylor. Karena selain mereka memang telah terkenal dengan kualitas jasnya yang baik, Stefanie juga berteman baik dengan salah satu putra dari keluarga Wong Hang Taylor, sehingga pembuatan jas pengantin terasa lebih personal.
Wedding Date 16 Agustus 2014 | Wedding Venue Holy Matrimony Gereja Fransiskus Xaverius, Kuta, Bali | Wedding Venue Reception The Royal Santrian Resort & Villa, Nusa Dua, Bali | Wedding Organizer Bali Dream Wedding | Pre-wedding Photographer Tazali Photography | D-day Photographer Lime Photography | Make-up Artist Look@Me! | Videographer Revolta Motion | Wedding Gown Yosep Sinudarsono | Wedding Suit Wong Hang Tailor | Hand Bouquet WIB Flowers | Wedding Ring Cartier | Wedding Cake The Royal Santrian Resort & Villa, Nusa Dua, Bali | Catering The Royal Santrian Resort & Villa, Nusa Dua, Bali | Decoration WIB FLowers | Invitation Card Unfold | Souvenir Something Blue | MC Rachmalia Nikijuluw | Entertainment Trisa Amalia (violinist), Edwin Leo Mokodompit (singer) | Wedding Car Bali Dream Wedding