Ita Winarni, Riasan Mata Penuh Makna

“Melihat orang lain puas akan hasil riasan saya, senang sekali rasanya. Hati ini seperti mau loncat,” kata Ita Winarni sembari tersenyum. Totalitas saat merias, boleh jadi keunggulan yang dimiliki oleh Ita. Pelayanan kepada para kliennya juga terbilang eksklusif.

Lewat riasan wajah, Ita seperti melukiskan buncahan hati orang yang tengah didandaninya. Baginya merias adalah pekerjaan hati sekaligus seni. Butuh ketenangan agar pengantin tampil cantik manglingi.

Perkenalannya dengan dunia tata rias boleh dibilang seperti menyelami bagian jiwanya yang terdalam. Sebab ia hampir melupakan kecintaannya pada dunia seni lantaran sibuk berkarir sebagai profesional kantoran. Hingga pada suatu ketika, waktu seperti mempertemukannya kembali. Ketika itu, ia memutuskan untuk berhenti bekerja karena ingin menjaga kesehatan kandungannya. ”Suami saya menyarankan agar mengambil kegiatan lain yang tidak terlalu menyita waktu. Sebab ia tahu saya terbiasa sibuk,” terang Ita.

Entah kenapa hati kecil perempuan pemilik nama lengkap Ita Winarni ini, tergerak ingin mempelajari tata rias wajah. ”Sepertinya kok senang ya bisa membuat diri sendiri atau orang lain tampil cantik,” pungkasnya. Kali ini, Ita membiarkan intuisi itu menuntun langkah hatinya. Tekatnya sudah bulat untuk mendalami bidang tata rias. Tidak ingin setengah-setengah, ia pun mengambil kursus kecantikan di Martha Tilaar. Di sana talentanya tertempa. Berbagai gaya makeup wajah ia coba. Mulai dari gaya riasan wajah modern hingga tradisional Indonesia berhasil dikuasainya.

Singkat cerita, Ita kian piawai mengenali karakteristik wajah. Ia pun bertambah peka akan gaya serta penggunaan warna yang cocok untuk bentuk dan warna kulit. Semua itu dipelajari secara tekun, seolah tanpa kenal lelah. Baik dari membaca buku maupun majalah. Jika ada artikel yang mengulas mengenai rubrik kecantikan, pasti habis dilahapnya. Sampai suatu ketika ada yang memuji kalau riasan wajahnya ‘enak’ dilihat.

Dan mulai saat itu, langkahnya sebagai seorang make up artist professional seolah terbuka. Banyak perempuan atau pasangan calon pengantin yang merasa cocok dengan gaya riasan Ita. “Melihat orang lain puas akan hasil riasan saya, senang sekali rasanya. Hati ini seperti mau loncat,” kata Ita Winarni sembari tersenyum. Totalitas saat merias, boleh jadi keunggulan yang dimiliki oleh Ita. Pelayanan kepada para kliennya juga terbilang eksklusif. Dari awal hingga akhir acara, ia akan cekatan membenahi riasan pengantin yang rusak akibat terkena keringat. Untuk riasan tradisional, Ita memegang teguh pakem atau batasan yang memang sudah baku. Sedangkan untuk riasan modern mengarah pada gaya yang simpel dan elegan. Ciri khasnya terletak pada pulasan make up natural, minimalis, dengan riasan mata yang seakan berbicara. Mungkin hal itu disengaja. Lantaran ingin memunculkan kegembiraan hati mempelai melalui binar matanya. Bukankah ada yang mengatakan bahwa mata adalah jendela hati.


Foto azmi

LEAVE A COMMENT

BACK
TO TOP