Jalan Tengah Hadapi Perdebatan Saat Siapkan Pernikahan

Menyatukan dua keluarga antara pihak calon pengantin pria dan wanita kadang harus melewati perbedaan pendapat, seumpamanya pada persiapan pernikahan. Penyebabnya bermacam, salah satu sumber perselisihan datang dari perbedaan suku antar dua keluarga. Namun meski ada juga yang berasal dari satu adat yang sama, perbedaan pendapat juga kadang tetap terjadi.

Agar tidak terus berlarut, perlu ada jalan keluar yang menengahi perselisihan tersebut. Dengan mengubur rasa ingin selalu dituruti, dan sebagai langkah adil dapat mencoba jalan keluar di bawah ini.

Foto: Dok. Desti dan Satria (Kiri) Dok. Anjani dan Berman by Mindfolks (Kanan)

Jalani prosesi adat yang paling penting

Kehidupan yang makin modern berdampak pula pada pemikiran yang ingin praktis. Menjalani seluruh urutan prosesi adat menjadi alasan yang umum diperdebatkan antara calon pengantin dan orang tuanya. Jalan tengah calon pengantin dapat menjalani beberapa prosesi adat yang paling penting tanpa melakukan seluruh prosesi adat secara lengkap. Untuk mengetahui prosesi mana yang paling penting, Anda dapat berdiskusi dengan sesepuh yang lebih mengerti. Sebagai contoh dalam prosesi Jawa, baiknya melaksanakan prosesi kirab, dhahar klimah dan sungkem saja tanpa harus melalui deretan prosesi lain seperti balangan gantal, wijikan, tanem jero, tampa kaya dan sebagainya. Percayalah menuruti keinginan kedua orang tua sebelum menikah menjadi sikap paling bijak membahagiakan orang tua untuk terakhir kalinya sebelum melepas masa lajang.

Mengikuti keinginan sendiri dan orang tua

Cara seperti ini sepertinya menjadi langkah teradil tanpa harus mengalahkan keinginan orang tua maupun keinginan calon pengantin. Kedua keinginan tersebut tetap dilalui. Setelah akad nikah, kedua mempelai dapat menjalani seluruh ritual adat seperti keinginan orang tua. Kemudian dalam resepsi giliran kedua mempelai yang mewujudkan pernikahan nasional sesuai apa yang diinginkan.

LEAVE A COMMENT

BACK
TO TOP