JEMIMA House by Eema Assegaf - Kombinasi Gaya Pada Kebaya

Muda usia tak menghalangi dara kelahiran Jakarta 29 tahun silam ini untuk melahirkan pelbagai desain kebaya. Perlahan nama Eema Assegaf pun mulai mengemuka sebagai seorang desainer muda dengan garis rancangan busana tradisi yang segar dan indah. Jagat mode sebenarnya bukanlah sebuah area yang asing bagi Eema, sapaan akrabnya. Sebab, latar belakang pendidikannya memang fashion di ESMOD dan LPTB Susan Budihardjo. Bersamaan dengan itu, ia juga sempat berprofesi sebagai seorang fashion stylist di sebuah grup media cetak ternama Ibukota.


Memadu-madankan busana memang merupakan hobi sekaligus talenta yang begitu digandrungi Eema. Hingga pada suatu ketika ia memberanikan diri untuk serius menekuni industri fesyen lebih profesianal lagi, yakni menjadi seorang fesyen desainer. Eksistensinya mulai mengemuka tatkala dirinya mengelar tunggal bertema The Epic Journey, beberapa waktu silam. “Selain menampilkan beberapa karya, pagelaran itu merupakan ajang “Eema Assegaf” menjadi JEMIMA by Eema Assegaf,” terangnya.


Karya-karya Eema mendapat respon yang positif. Dari busana pesta bergaya koktil maupun victorian, ia pun memberanikan diri merambah desain kebaya. “Kebaya adalah tantangan buat saya,” kata Eema. Tanpa disangka Eema berhasil. Rancangan kebayanya memukau banyak orang. Gaya kebaya yang ditampilkan Eema memiliki perpaduan garis rancang yang berbeda, berupa kebaya yang digabungkan dengan inspirasi gaya Victorian serta Setiap rancangan Eema menekankan unsur kenyamanan, kretivitas ketelitian mengolah siluet dan detil hingga permainan warna.”Dari dulu benang merah rancangan saya victorian. Saya mencoba menampilkan sesuatu yang berbeda dengan memadukan gaya Timur dan Barat pada kebaya,” tutupnya.

Tips
• Jangan ragu untuk mengenakan desain-desain kebaya yang kekinian.
• Sesuaikan desain kebaya dengan karakter, serta tema acara.

LEAVE A COMMENT

BACK
TO TOP