Ide dalam menentukan konsep foto pre-wedding bisa datang dari mana saja, salah satunya profesi. Meskipun cukup umum ditemui, Nadea dan Arief termasuk pasangan yang ingin mengikuti jejak foto pre-wedding dengan mengangkat konsep profesi Arief sebagai pilot. Terbagi atas beberapa sesi, tidak hanya konsep profesi saja yang diangkat. Terdapat dua konsep foto pre-wedding lainnya yang dilakukan indoor di dalam studio.
Sengaja memilih berfoto di studio yang lebih mudah menjadi alasan Nadea dan Arief yang sejak awal berniat membingkai foto pre-wedding-nya untuk dekorasi rumah. Karena itu pula alasan memilih setiap konsep yang kesemuanya serba timeless, tidak akan menua oleh waktu sampai kapan pun. Membuat foto yang dipajang di rumah selalu awet di masa kapan pun.
Konsep memakai busana atasan putih dan celana jeans dengan hasil akhir black and white merupakan busana kasual yang ingin dikenakan yang akan abadi dipakai setiap orang sampai kapan pun. Selanjutnya bersalin busana kenakan kebaya dan batik yang mencerminkan latar belakang budaya keduanya yang berasal dari Jawa.

Cukup membuat janji dengan semua vendor H-5, Nadea dan Arief mengakui tidak banyak mengalami kerepotan mengurus semua keperluan foto pre-wedding. Untuk makeup dipilih makeup artist yang sama saat lamaran. Tidak hanya menyukai hasil makeup-nya, Nadea membagi tips sekaligus alasan kembali memilih Wylangguso sebagai makeup artist-nya karena kemampuannya tidak hanya makeup juga dapat menata rambut. Sehingga tidak perlu lagi mencari hairdo dan makeup artist secara terpisah yang akan menguras budget dengan membayar dua orang secara terpisah.
Vendor foto dipilih Nadea yang sudah dikenalnya sejak lama. Kebetulan seorang teman SMA yang kini telah membuka studio foto memberinya kesempatan untuk mencoba foto pre-wedding dengan hasil yang tidak mengecewakan. Nadea adan Arief pun sangat mengagumi setelah foto pre-wedding-nya dicetak.
Vendor foto pre-wedding
Photography : Andri Avrilina
Makeup and hairdo : Wylangguso
Studio : Dharmawangsa Studio