Ladies, Hati-hati dengan Sindrom Bridezilla Jelang Pernikahan

Foto: dok. Freepik

Menurut Urban Dictionary, bridezilla adalah a new breed of soon-to-wed women who abuse the idea that weddings are their ‘day’. They terrorize their bridal party and family members, make greedy demands and break all rules of etiquette, to insure that they are the single most important person on the planet from the time they are engaged to the time they are married.

Bridezilla juga berarti the temporary (but potentially long-term) insanity befalls brides-to-be, such as Elana of New York who ordered $27,435 worth of flowers for her wedding, paid for it upfront using a cashier’s check and then turned around and sued her florist for $400,000 because the colors were a little off.

Singkatnya, bridezilla adalah sindrom pra-nikah. Menjelang pernikahan biasanya pasangan akan pusing dan memiliki perasaan yang sangat sensitif terhadap apapun jelang hari-H. Hal ini disebabkan karena perbedaan pendapat dengan pasangan yang ingin pernikahannya menjadi sempurna.

Salah satu penyebab pengantin bisa terkena sindrom bridezilla ini karena seringnya melihat pernikahan para artis. Pengantin melihat kemewahan dan kesempurnaan pernikahan artis-artis di televisi maupun sosial media.

Misalnya Anda melihat berita artis di media sosial menikah di hotel bintang lima dengan dekorasi yang sangat mewah ditambah lagi pernikahannya sangat unik, sedangkan Anda hanya mengadakan pesta di hotel bintang tiga atau hanya mengadakan pesta kecil-kecilan di rumah. Bila ada rasa iri dan keinginan mengikuti pernikahan artis tersebut, di saat itu juga Anda sudah terkena sindrom bridezilla.

Memang kondisi ini bisa diderita kedua pasangan baik lelaki maupun perempuan,namun sindrom ini didominasi oleh perempuan karena memiliki perasaan yang lebih sensitif. Perempuan memiliki rasa takut dan khawatir yang berlebihan terhadap rencana pernikahan mereka, sedangkan lelaki lebih biasanya cuek.

Pada kondisi tertentu, penderita bridezilla bisa terlihat sangat konyol dengan tiba-tiba menangis terisak di pesta pernikahannya hanya karena rasa keliru dan tekanan yang disikapi dengan pesimis oleh penderita. Hampir tak ada yang bisa menghiburnya kecuali dirinya sendiri.

Beberapa ciri ini akan memperlihatkan bahwa Anda terkena sindrom bridezilla. Setiap jam makan siang, Anda menghabiskan waktu hanya untuk membahas pernikahan dengan vendor; frustasi dengan apapun yang dirasakan bahkan jika tidak ada masalah pun Anda merasa resah; Anda akan diet mati-matian demi mendapatkan badan ideal menurut Anda; Anda terus-terusan membicarakan tentang pernikahan tanpa mengenal waktu.

Foto: dok. Freepik

Bagi Anda yang merasa terkena sindrom bridezilla, bisa siasati dengan beberapa hal ini. Pertama, selalu yakinkan diri bahwa Anda tak selalu mendapatkan apa yang Anda inginkan namun lakukanlah segala hal yang Anda inginkan semaksimal mungkin. Setidaknya walaupun hasilnya tak terlalu memuaskan, namun Anda sudah memberikan yang terbaik. Hal ini akan memberikan kepuasan tersendiri nantinya.

Lalu, Anda perlu ingat bahwa setiap orang memiliki kapasitasnya masing-masing. Jangan samakan atau bandingkan diri Anda dengan orang lain karena akan membuat penyakit di hati Anda. Semakin Anda membandingkan diri sendiri dengan orang lain, semakin Anda tak merasa puas dengan hasil yang Anda dapat.

Cara lainnya, sebisa mungkin jangan memperhatikan hidup orang lain. Hal ini sangat berguna bagi penderita bridezilla agar bisa fokus terhadap permasalahan sendiri.

LEAVE A COMMENT

BACK
TO TOP