Bersahabat sejak Sekolah Dasar mengantarkan Yudha dan Ditta dalam perasaan nyaman satu sama lain tanpa berpikir untuk berpacaran apalagi menikah. Sampai di satu titik keduanya merasa persahabatan tersebut sebaiknya dilanjutkan ke jenjang pernikahan. Singkat cerita sebelum kedua sahabat itu menikah Yudha dan Ditta membuat acara lamaran secara kecil-kecilan.
Persahabatan yang cukup lama membuat kedua ibu ikut menjadi akrab. Sehingga kedua keluarga merasa prosesi lamaran tersebut tidak perlu dirayakan, cukup makan bersama di sebuah restoran.
“Awalnya kami ingin makan-makan aja di restoran, secara aku sama Yudha bersahabat sejak SD, dan bukan ketemu lagi setelah besar. Papa kami berdua sudah sama-sama gak ada, dan mama kami berdua sama-sama rock n roll karena sudah berteman juga sejak kami SD, jadi maunya biasa aja. Tapi karena harus menghormati anggota keluarga lain akhirnya kita bikin acara lamaran kecil-kecilan di rumah aku,” papar Ditta menceritakan alasan di balik acara lamaran yang diselenggarakan di kediamannya.

Dilaksanakan dalam waktu yang agak berjauhan dengan hari pernikahan, Ditta dan Yudha cukup santai mengurus persiapan lamaran. Di samping persiapan pernikahan yang sudah hampir selesai, keduanya tidak terlalu ambil pusing selama persiapan. Bahkan apabila biasanya calon pengantin wanita menghabiskan waktu lama untuk mempersiapkan baju lamaran, Ditta justru menemukan baju lamaran pada malam sebelum hari lamaran.
Dipersiapkan dalam waktu kurang lebih dua minggu, acara lamaran dibuat secara simpel. Karena dalam acara lamaran yang menjadi inti adalah pasang cincin sebagai simbol pengikat hubungan. Dalam persiapan sesingkat itu, keduanya merasa tidak kekurangan waktu. Justru semua persiapan mulai dari mencari makeup artist dan hair do dilalui cukup mudah. Sedangkan untuk makanan, ibu Ditta sendiri yang memasak dibantu teman-temannya.

Kesulitan malah ditemukan pada saat mengumpulkan anggota keluarga untuk menyesuaikan tanggal yang luang agar semua dapat hadir. Diakui keduanya dengan mengerjakan segala persiapan hanya berdua tanpa campur tangan orang tua terasa lebih mudah meskipun konsekuensinya tenaga terforsir tanpa bantuan.
Acara lamaran yang dilaksanakan 8 April 2018, meninggalkan banyak pengalaman menyenangkan yang mengundang tawa. Terutama saat MC menunjuk kedua ibu untuk bicara di depan anggota keluarga yang lain, “Saat itu, mereka oper-operan mic karena sama-sama malu. Mungkin dianggap lucu karena anak-anaknya sudah kenal lama dan akhirnya menikah padahal gak pernah pacaran cuma sahabatan aja.”
Makeup: Obby makeup
Hairdo: Sintike hairdo
Cincin: Frank n co.
Busana: Sarah dewanto