Konsisten menekuni tenun selama 17 tahun, Wignyo Rahadi, perancang busana dan pemilik Tenun Gaya selalu mengangkat motif kain nusantara sebagai inspirasi utamanya. Berbeda dengan beberapa desainer yang menciptakan motif kontemporer pada kain, Wignyo justru menawarkan kain tenun yang “apa adanya”. Proses pengerjaan yang rumit dan memakan waktu lama membuat Wignyo tak ingin menutupi keindahan kain tenun ATBM dengan menambahkan ornamen lain yang berlebihan.
Telah cukup lama memiliki butik yang berlokasi di Cipete, pelanggan Tenun Gaya ternyata cukup banyak yang justru tinggal di pusat kota Jakarta. Hal ini menggerakkan Abidzar, salah satu pelanggan setia Tenun Gaya yang juga seorang marketing professional, untuk memperluas cakupan Tenun Gaya hingga ke daerah Menteng, kawasan premium yang juga merepresentasikan kualitas prima dari Tenun Gaya. Menggandeng Widya Ardiani, pelanggan setia Tenun Gaya yang lain, dan tentunya Wignyo Rahadi sendiri, maka pada tanggal 23 Mei 2017, resmi dibuka Tenun Gaya Menteng di Jl. Purworejo No. 14, Menteng, Jakarta Pusat.
Menteng menjadi pilihan lokasi dengan tujuan menjalin lagi hubungan dengan customer lama yang sekarang dalam kondisi tidak memungkinan untuk bertandang ke butik di Cipete, mengingat kondisi kota Jakarta yang semakin macet dan kesibukan masing-masing. Abidzar dan Widya sendiri adalah contoh dua generasi muda yang jatuh hati pada Tenun Gaya karena dikenalkan oleh orang tua.
Pembukaan butik yang digelar menjelang Bulan Suci Ramadan Idul Fitri ini juga sekaligus memperkenalkan beberapa koleksi khusus yang membuat penampilan akan lebih menarik di Hari Raya Idul Fitri. Tak hanya itu, nantinya para pelanggan pun dapat mendapatkan busana eksklusif dengan cara memesan warna, motif dan desain yang diinginkan, sama seperti yang dapat dilakukan di butik Tenun Gaya Cipete.
Foto Dok. Tenun Gaya