Perlukah Mencantumkan Gelar Akademis pada Undangan Pernikahan?

Foto: Freepik


Apapun persoalannya, pasti akan selalu ada pro dan kontra. Makanya, selalu ada saja hal yang dipertanyakan. Contohnya saja seperti menulis gelar akademis di kartu undangan pernikahan. Pasangan yang akan menikah, terlebih di Tanah Air banyak yang merasakan dilema apakah akan mencantumkan gelar akademis mereka di undangan atau tidak. Misalnya seperti gelar sarjana, master, doktor, dokter dan lain sebagainya.


Dilema ini tak lepas dari peranan berbagai hal, termasuk peran orang tua yang menginginkan gelar tersebut tertulis jelas di kartu undangan. Lalu, faktor apalagi yang menyebabkan gelar akademis tersebut harus tercetak di kartu undangan Anda? Berikut alasannya.


Permintaan orang tua
Orang tua mana yang tak bangga dengan gelar akademis yang diraih anaknya. Pasalnya, sebagian besar masyarakat di Indonesia memang orang tua yang membiayai kuliah sang anak. Jadi, wajar saja kalau orang tua merasa berbangga hati terhadap gelar sang anak tersebut.


Gelar sebuah prestis
Banyak masyarakat juga menganggap gelar sebagai prestis, makanya capaian tersebut harus ditunjukkan dalam kehidupan. Gelar sarjana, master ataupun doktor tersebut sama halnya jika ada menjabat sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan pekerjaan lain yang dianggap ‘ideal’. Mereka yang memiliki pekerjaan tersebut akan lebih diberikan respect atas gelarnya itu dibandingkan dengan lulusan SMA sederajat.


Di balik dua faktor yang mengharuskan gelar tersebut di tulis di kartu undangan pernikahan, ada pula yang menganggap penulisan gelar tersebut tidak penting. Salah satu alasannya adalah, yang menikah adalah pribadi dan karakter Anda, bukan gelar Anda. Alasan kedua, pernikahan merupakan perayaan kebahagiaan keluarga, bukan perayaan kelulusan dan jabatan Anda. Makanya, lebih baik fokus saja pada perayaan pernikahan dan kebahagiaan keluarga besar dibanding jabatan atau gelar Anda.


Satu hal lagi yang sangat penting, gelar Anda tak berpengaruh apa-apa pada kehidupan rumah tangga Anda dan pasangan. Pernahkan Anda mendengar bahwa `kedewasaan seseorang tak bisa dinilai dari umur orang tersebut`? Begitupun gelar tak menjamin rumah tangga Anda akan harmonis setiap saat.


Jadi, pilihan lain jika Anda ingin memperlihatkan kemampuan tanpa menuliskan gelar, maka tunjukkanlah melalui sebuah karya. Seperti kata Sujiwo Tejo ‘apalah arti sebuah gelar tapi tidak berkarya?’ Tentu saja makna kalimat tersebut tergantung preferensi masing-masing orang.


Pernikahan bukan hanya persoalan dua orang saja. lebih dari itu juga melibatkan keluarga inti hingga keluarga besar. Tak mudah untuk menyatukan pendapat banyak kepala termasuk menyamakan pendapat mengenai penulisan gelar di kartu undangan. Yang jelas, orang lain akan lebih mengingat karya Anda daripada gelar Anda.

LEAVE A COMMENT

BACK
TO TOP