Seminimalisnya apa pun sebuah acara pernikahan, tetap ada pengeluaran dan biaya yang harus disiapkan dan direncanakan sedini mungkin. Terlebih, bila dana tersebut bersifat swadaya, alias menggunakan biaya pasangan itu sendiri, tanpa campur tangan orang tua. Bagaimana caranya menyediakan dana yang mencukupi? Buatlah perencanaan dengan matang
Perlu disadari, sekecil apapun sebuah pesta pernikahan, ada sejumlah dana yang harus disiapkan. Terlebih di Indonesia, 2 orang yang menikah sama seperti menikahkan dua buah keluarga. Perlu strategi tersendiri untuk mencukupi kebutuhan-kebutuhan ini.
Idealnya, Rencanakan 2-3 tahun Sebelumnya
Meski banyak pernikahan yang sebagian besar dananya disediakan oleh orang tuanya, tidak menutup kemungkinan ada juga pasangan yang memutuskan untuk membiayai pernikahan mereka sendiri. Hal ini dimaksudkan untuk mengurangi campur tangan orang tua dalam detail persiapan pernikahan. Banyak sekali orang tua yang lupa bahwa pernikahan ini adalah momen berharga bagi sang anak, bukan acara pribadinya.
Bila biaya nikah harus disediakan oleh pasangan itu sendiri, maka pasangan tersebut perlu memperhitungkan berapa lama dan dengan cara apa mereka harus mengumpulkan biayanya tersebut. Bila dana tersebut harus dikumpulkan sedikit demi sedikit, perlu waktu sedikitnya sekitar 2 hingga 3 tahun untuk memulainya dari nol dengan besaran dana yang lumayan besar untuk dianggarkan. Jadi, bila ditanya berapa lama Anda harus mempersiapkan pernikahan, terutama mempersiapkan dana, jawabannya adalah 2 - 3 tahun bahkan lebih tergantung besarnya dana yang dapat disisihkan.
Survey Biaya Berikut Prosentase Kenaikannya
Untuk menetapkan berapa banyak biaya yang harus disiapkan, tentunya tidak terlepas dari besar kecilnya acara yang ingin diadakan, jumlah tamu yang ingin diundang dan konsep pesta pernikahan itu sendiri. Menurut Panji Harsanto, seorang Financial Planner dari Fin-Aly Consulting, seperti yang dikutip oleh Wanita Indonesia, tidak ada cara yang lebih tepat lagi, selain melakukan survey harga yang berlaku saat ini di pasaran dan memperhitungkan prosentase kenaikannya.
Banyak sekali detail pengeluaran yang perlu diperhitungkan oleh para calon pengantin, mulai dari kebutuhan mempelai wanita berupa gaun pengantin dan aksesoris, kebutuhan mempelai pria berupa jas pengantin dan perlengkapannya, Kartu undangan, souvenir, sewa tempat resepsi, catering, kue pengantin, dekorasi musik, MC, dokumentasi hingga transportasi. Besarnya budget yang harus disiapkan dapat ditanyakan langsung ke vendor-vendor wedding lalu hitung prosentase kenaikan tiap tahunnya. Bila Anda baru akan menyelenggarakan pernikahan 2 atau 3 tahun lagi.
Fitur Budget yang ada di website Weddingku.com dapat membantu Anda menyesuaikan besaran dana dengan pengeluaran Anda. Bandingkan dengan pengeluaran realistis seperti yang diinformasikan oleh masing-masing vendor.
Membedakan Keinginan dan Kebutuhan
Kemampuan membedakan antara keinginan dengan kebutuhan juga dibutuhkan untuk mempersiapkan dana untuk pernikahan. Anda dan pasangan dituntut untuk bersikap realistis dengan kondisi yang ada sekarang. Apa pengaruhnya dalam mempersiapkan pernikahan?
Keinginan semua pengantin tentunya ingin menampilkan dan memberi semuanya semaksimal mungkin dan terkadang hal ini melebihi kebutuhan. Impian akan pesta pernikahan yang mewah dan megah mungkin ada dalam angan setiap pengantin. Namun, perlu disadari kembali apakah itu kebutuhan Anda sebenarnya. Kembalikan lagi tujuan dari pesta pernikahan yang ingin Anda selenggarakan.
Besaran dana untuk masing-masing pos pengeluaran secara kasar dapat mengacu pada perhitungan berikut ini: kebutuhan mempelai wanita ( Gaun Pengantin 9% & Aksesoris 1%), kebutuhan mempelai pria (jas pengantin dan perlengkapannya 2 %), kartu undangan dan souvenir (kartu undangan 3,5 %, souvenir 2,5 %, kartu ucapan 2%), upacara pernikahan (sewa tempat 2 %, pelaksana upacara 1 % & surat-surat 2,5 %), sewa tempat resepsi 5 %, katering (menu utama 29%, menu pondokan 7,5 %, kue pengantin 3,5 %), dekorasi (dekorasi pelaminan 5% & dekorasi kamar pengantin 2,5 %), musik (band + MC 2,5 %), dokumentasi (prewedding 5%, foto liputan 5%, video liputan 5 %) dan transportasi (mobil pengantin 2,5 %). Selain ini, ada pula kebutuhan lain yang disesuaikan dengan kondisi masing-masing pengantin.
Perhitungkan Kebutuhan Setelah Menikah
Memperhitungkan adanya kebutuhan setelah menikah membatasi para calon pengantin untuk menguras seluruh dana yang dimilikinya hanya untuk menyelenggarakan pesta pernikahan yang paling lama hanya berlangsung 1 hari penuh. Tidak dipungkiri banyak yang berharap uang hadiah dari para tamu yang datang dapat mengatasi kebutuhan setelah menjad pengantin baru sehingga tidak perlu lagi memusingkan masalah dana setelah pernikahan.
Menurut Panji, sebelum Anda jor-joran mengalokasikan tabungan untuk pesta pernikahan, ingatlah bahwa ada banyak kebutuhan lain menanti. Karena pasangan yang telah menikah hendaknya mandiri secara finansial, tidak lagi tergantung pada orang tua atau siapapun. Maka Anda berdua harus pula memikirkan dimana akan tinggal dan bagaimana memenuhi kebutuhan setiap bulannya, apalagi jika langsung dikaruniai keturunan.
Berinvestasi Dengan Tepat
Pemikiran orang awam bila harus menyiapkan dana tentu saja dengan cara menabung. Satu-satunya cara yang selama ini dipelajari sejak kecil adalah memasukkan uang ke dalam tabungan atau celengan dan berharap ketika dibutuhkan dana tersebut akan mencukupi. Apakah tepat demikian?
Menurut Panji, “Wajarnya menabung untuk dana pernikahan bisa satu sampai tiga tahun. Caranya, bisa dengan menabung logam mulia (LM) dan reksadana pendapatan tetap. Jangka waktunya bisa dipilih antara dua atau tiga tahun. Untuk perencanaan dana pernikahan di atas 4 tahun masih dapat berinvestasi di logam mulia dan reksadana saham.”
Foto: Aditia Nugroho Sastradipradja | Wardrobe & Lokasi: Divine Wedding & Photography