Polemik Vendor Pernikahan Saat Covid-19 Melanda: Begini Kata Mereka!

Foto: Freepik


Sudah beberapa bulan ini dunia diserang oleh virus baru bernama Covid-19 atau corona. Virus ini dengan sangat cepat merebak ke berbagai penjuru dunia. Akibatnya, berbagai sektor termasuk bisnis, mulai terkena imbasnya dan mengalami kelumpuhan untuk sementara waktu.


Banyak perusahaan kecil maupun besar saat ini tidur sejenak, mengingat adanya imbauan untuk tidak mendatangi keramaian, tidak keluar rumah, bahkan tidak boleh mengadakan acara dengan skala kecil sekalipun, termasuk pernikahan. Anda diwajibkan untuk work from home dan memiliki kesadaran sendiri untuk self-quarantine. Jika pernikahan saja banyak yang ditunda karena wabah ini, lalu bagaimana dengan nasib vendor-vendor pernikahan?


Salah satu vendor yang biasa membuatkan kue pernikahan mengatakan tentu saja wabah ini sangat mempengaruhi bisnis mereka. Bahkan hingga saat ini, sudah hampir 40 klien yang menunda pemesanan kue mereka.


Vyfi Anggraini sebagai pemilik dari Eiffel Cake mengatakan pendapatan mereka berkurang 50% dari biasanya karena semua resepsi pernikahan ditunda, otomatis untuk pelunasan yang sudah booking sebelum wabah ini juga mundur.


“Jadi pemasukan kami (sekarang), hanya dari dealing klien baru dan fast moving consumer goods seperti membut roti yang dijual dengan harga yang relatif murah untuk menekan cost kerugian selama corona ini. Kami berharap dengan memproduksi roti, minimal tidak rugi dan bisa membayarkan upah karyawan kami,” ujar Vyfi.


Vyfi termasuk salah satu vendor yang cepat tanggap dalam menghadapi kasus ini. Terbukti, dia telah mempersiapkan diri dengan melakukan perintah work from home untuk para admin, melakukan social distancing, menyemprot disinfektan dua kali sehari di tempat produksi dan mess karyawan, bahkan makanan seluruh karyawan juga disediakan untuk mencegah banyaknya yang keluar-masuk mess.


Selain itu, karyawan juga diharuskan untuk meminum ramuan jahe merah dan mengkonsumsi vitamin C untuk menjaga daya tahan tubuh. Juga harus memiliki hand sanitizer sendiri-sendiri dan saat bekerja harus menggunakan sarung tangan serta masker.


Hampir semua vendor pernikahan terkena imbas dari wabah ini. Selain vendor kue pernikahan, vendor suvenir juga merasakan hal yang sama, salah satunya Fine Souvenir. Vendor pernikahan ini bahkan kehilangan klien yang sering berkunjung ke toko mereka karena kekhawatiran masyarakat untuk bepergian dan hanya klien yang ingin mengambil suvenir saja yang datang ke toko. Fine Souvenir juga mempersingkat jam buka toko dan mengurangi karyawan dengan masuk secara bergantian, tapi tetap membuka komunikasi dengan para kliennya via media sosial dan WhatsApp walaupun tidak bertatap muka langsung.


Dikatakan oleh COO of Fine Souvenir Phang Lunny, wabah ini membuat pesanan menurun drastis karena saat ini calon pengantin belum berani untuk fokus pada pernikahan. Total kerugian pun belum bisa dipastikan, kemungkinan akan cukup besar.


“Cukup banyak pernikahan yang diundur hingga tanggal yang belum bisa dipastikan. Namun untungnya suvenir yang sudah rampung tetap dilunasi oleh klien walaupun harus mencari tanggal baru untuk pernikahan mereka,” ujar Phang.


Sedikit berbeda dengan kedua vendor di atas, vendor katering Culture Royale Catering masih menerima banyaknya pertanyaan melalui media sosial mereka seperti Instagram, website maupun incoming call dari beberapa klien. Tapi, sejauh ini memang ada pernikahan di bulan Maret yang diundur hingga Agustus dan dua pernikahan di bulan Juni ditunda antara bulan Agustus dan September.


“Kerugian pastilah ada, namun belum dihitung karena pembayaran masih tetap berjalan. Kami juga masih bekerja walau sistemnya on-off,” jelas Sales Wedding Samisara by Culture Royale Aryanto Nugroho.


Untuk meminimalisir kerugian, Aryanto mengatakan bahwa katering masih menyediakan makanan untuk kantor-kantor begitu juga untuk rumahan. Hanya saja, Culture Royale saat ini menerapkan standar keamanan kebersihan untuk semua karyawannya. Tamu yang memesan mealbox bisa langsung diantar ke lokasi.


Vendor katering pernikahan mungkin bisa sedikit mengalihkan perhatiannya saat ini untuk melayani klien rumahan dan kantoran, namun bagaimana dengan vendor pembuatan sepatu yang memang banyak menerima pesanan untuk pernikahan?


Ternyata Lacies Wedding Shoes yang selama ini memang berbasis pada online order tak menemukan banyak kesulitan yang berarti. Bahkan dari awal mereka sangat terbuka untuk diskusi langsung via WhatsApp dengan desainernya langsung.


“Memang kendalanya hanya mengenai ukuran saja. Namun, kami memiliki admin yang akan membantu klien untuk mengukurnya sendiri di rumah,” kata pemilik dari Lacies Wedding Shoes Andriani Evita Gazali.


Walau demikian, untuk mengurangi dampak penyebaran corona, Lacies tetap mengikuti anjuran pemerintah mengenai pembagian waktu bekerja. Misalnya saja para admin yang dipekerjakan di rumah. Bagi karyawan yang bertugas memasang-masangkan payet, disediakan tempat tinggal sementara waktu demi menjaga keamanan dan tidak bolak-balik naik transportasi umum. Bahkan, walaupun Lacies memiliki toko, mereka tidak menerima tamu sama sekali untuk saat ini.

LEAVE A COMMENT

BACK
TO TOP