Mengabadikan sebuah momen penting dalam perjalanan hidup sepasang anak manusia itu merupakan sebuah pekerjaan yang susah-susah gampang. ‘Mudah’ jika kita mengartikannya secara umum dengan pandangan ‘yang penting ada fotonya’. Namun di sisi lain, pengabadian momen yang penting dan tak terulang lagi dalam hidup si pasangan akan menjadi sebuah pekerjaan yang penting dan sukar. ‘Penting’ karena sekali lagi, kita tak dapat mengulang momen-momen emosi yang tertangkap kamera saat pemotretan pra-nikah atau juga momen-momen penting di dalam sebuah pesta pernikahan, misalnya. Dan, ‘sukar’ karena untuk menciptakan hasil yang bukan saja indah, tapi dapat mengungkapkan unsur emosional dari sebuah foto itu tidak mudah.

Seringkali saya ditanya oleh teman-teman yang sedang mempersiapkan pesta pernikahan mereka dan dalam bahasa sehari-hari, pertanyaan mereka adalah seperti ini,”Milih fotografer wedding tuh gimana sih?”

Tentu saja, selain saran untuk memilih beberapa fotografer pernikahan yang terdapat di situs Weddingku.com dan juga berkunjung ke berbagai pameran pernikahan yang banyak dilangsungkan di Ibukota dan berbagai tempat, kunci dari jawaban pertanyaan di atas tentunya si pengantin harus pertama-tama suka dengan hasil foto si fotografer dulu dan kemudian merasa nyaman saat bertemu dan berbincang dengannya.

Di rubrik Galeri Fotografi kali ini saya berkesempatan untuk mengetengahkan profil singkat dua fotografer serta menampilkan hasil karya kedua fotografer ini: Ditto Aditya dari The Portrait by Ditto Aditya dan Khrisna Susanto dari Mottomo Photography.

The Portrait by Ditto Aditya
Foto adalah kisah tanpa aksara dan ekspresi dari kekuatan emosi yang dirasakan oleh subyek fotonya menjadi hal yang paling penting dalam setiap jepretannya. “Bagi saya, memotret momen pernikahan mempunyai tantangan dan keunikan tersendiri. Di situ ada sisi jurnalis maupun seni yang harus saya padukan untuk menghasilkan foto yang simpel namun memiliki makna yang dalam, sebuah portrait,” jelas Ditto.

Bertemu dengannya di saat sesi pemotretan majalah Weddingku Tradisional, saya melihat Ditto sebagai fotografer yang sangat teliti namun santai. Mata fotografinya terlihat begitu cermat dalam menangkap sudut-sudut pengambilan gambar, namun di sisi lain, ia terlihat begitu santai dan mengalir sehingga membuat yang difoto pun merasa nyaman.
“Yang pasti saya tidak ingin membuat pasangan pengantin menjadi yang bukan dirinya sendiri,” tutup Ditto.

Mottomo Photography by Khrisna Susanto

Setiap pasangan calon pengantin memiliki karakter serta jalan cerita hidup yang berbeda-beda. Hal itu terungkap dari ekspresi senyum hingga lelehan air mata yang seringkali tertangkap oleh mata kameranya sebagai seorang fotografer pernikahan. Bagi seorang Khrisna Susanto, chemistry itu sangat menarik dan membuatnya tak jenuh menekuni bidang fotografi.

“Saya berusaha semaksimal mungkin untuk menghasilkan foto yang sudah jadi, tanpa banyak sentuhan editing,” ujar Khrisna. Hasil lukisan cahaya Khrisna pun terlihat lebih ekstrim dalam artian foto yang disuguhkan terlihat jauh dari kata biasa. Ia seringkali juga melibatkan unsur panorama alam di sekitar si pasangan pengantin sebagai penguat cerita. Lewat bidikan candid, ia pun mampu menampilkan luapan rasa yang sangat alami sekali.

Melihat Khrisna memotret dalam sebuah kesempatan, saya melihat kecermatan seorang fotografer dalam mengukur cahaya dan pengambilan sudut gambar yang seakan terkalkulasi dengan tepat. Dengan pengalaman tersebut, ia tinggal menangkap emosi sang pengantin yang tercipta dalam sebuah hasil yang begitu indah.

“Seorang fotografer bahkan bisa ikut terhanyut dalam semua perasaan yang ada dan itulah yang kami kemas dan tercipta dari hasil foto saya,” Khrisna menutup pembicaraan.

LEAVE A COMMENT

BACK
TO TOP