Anda mungkin pernah melihat teman-teman Anda yang telah menikah. Ada yang memasangkan cincin kawinnya di jari manis sebelah kanan dan ada juga yang mengenakannya di sebelah kiri. Apa bedanya? Pertanyaan ini bisa dijawab dari tradisi pernikahan itu sendiri. Di Eropa, cincin kawin biasanya dikenakan di jari manis sebelah kanan. Dan, karena Indonesia pernah bersinggungan secara sejarah, maka sebagian besar pasangan di Indonesia akan mengenakan cincin kawinnya di jari manis tangan kanan. Di sisi lain, tradisi Amerika dan juga negara-negara lainnya akan mengenakan cincin kawinnya di jari manis sebelah kiri. Sejarahnya berasal dari jaman Mesir kuno dimana simbol pernikahan dianggap sangat sakral karena pembuluh darah di jari manis tangan kiri itu terhubung langsung dengan jantung.
Namun, apakah di jari manis tangan kiri atau tangan kanan, memilih cincin pernikahan atau cincin kawin itu tidak bisa asal karena cincin kawin yang berbentuk bulat adalah lambang pernikahan yang abadi. Anda yang masih single dan belum berniat untuk menikah tentu tidak akan membeli cincin kawin kan? Jadi bagi Anda yang sedang mempersiapkan diri untuk menikah, bagaimana memilih cincin kawin yang tepat?
Ukuran
Ukuran cincin kawin tidak bisa disepelekan. Anda akan diukur sisi dalam dari cincinnya karena itulah bagian yang bersentuhan dengan kulit jari Anda. Kenapa ukuran cincin kawin tidak bisa dianggap sepele? Karena Anda ingin mengenakannya dengan nyaman setiap hari. Ukuran diameter cincin kawin berstandar internasional yang tentunya akan memudahkan Anda untuk membeli cincin pernikahan ini dimanapun Anda akan membelinya. Jadi ukuran cincin itu sendiri adalah unsur penting yang harus Anda perhitungkan. Apakah nantinya Anda akan menggemuk dan cincin Anda terasa tidak nyaman lagi adalah hal-hal yang akan terjadi terutama bagi mempelai pria. Cincin kawin bukan hanya sebuah aksesoris yang setiap saat bisa Anda kenakan dan lepaskan sesuai dengan keinginan Anda lho.
Desain
Bagi Anda yang cepat bosan, carilah desain cincin kawin yang sesuai dengan keinginan Anda. Pilihlah desain yang klasik sehingga dapat bertahan jauh ke depan dan tidak membosankan. Desain cincin kawin tersebut juga berhubungan dengan ukuran cincin tersebut. Apakah nanti akan ada batu permata di tengahnya, berapa batu permata yang Anda inginkan, apakah Anda menginginkan cincin yang polos, bahan apa yang akan digunakan? Apakah emas kuning, emas putih, platinum, dan lain sebagainya. Unsur-unsur ini tentu akan mempengaruhi bukan saja desain cincin Anda, tapi juga ukurannya terhadap jari dimana cincin ini akan dikenakan. Jadi cobalah untuk memikirkan desain cincin kawin yang membuat Anda selalu ingat kenapa Anda jatuh cinta pada pasangan Anda.

Bahan
Ada orang yang alergi dengan emas kuning, dengan emas putih, atau bahkan alergi dengan platinum. Jangan diremehkan, unsur alergi itu tergantung dari masing-masing insan. Jadi pilihlah bahan cincin kawin yang tepat dengan Anda. Ingat bahwa Anda akan mengenakan cincin kawin ini untuk jangka waktu yang tidak sedikit. Jadi bahan dari dibuatnya cincin kawin Anda berdua menjadi penting karena Anda akan mengenakannya setiap hari dan setiap saat. Pastikan Anda tidak alergi terhadap bahan-bahan yang akan digunakan untuk membuat cincin kawin Anda.
Ingatlah bahwa cincin pernikahan itu bukan hanya sekedar aksesoris yang Anda kenakan sehari-hari dan akan dilepaskan saat Anda bosan mengenakannya. Cincin kawin adalah lambang pernikahan dimana Anda telah menjadi milik dari pasangan Anda dan sebaliknya. Jadi pilihlah cincin pernikahan dari merek atau toko yang memang telah menjadi ahlinya dalam menawarkan simbol pernikahan yang penting ini. (SW)
Foto : Dok. Istimewa