Sapto Djojokartiko menjadi desainer pertama pembuka dalam fashion show yang menjadi bagian acara Grand Hyatt Jakarta Wedding Fair 2018 pada Jumat lalu tanggal 10 Agustus 2018. Mengeluarkan 21 look gaun pengantin, Sapto mencoba menawarkan hal baru bagi para calon pengantin. Berkonsep made to measure, Sapto mempersilakan pada semua calon pengantin yang tertarik pada salah satu koleksi terbarunya tanpa takut gaun kekecilan atau kebesaran. Dalam seri ini calon pengantin dapat memilih gaun mana yang paling disuka dan mengukur tubuh untuk dibuat sesuai ukurannya.
Memahami tidak semua calon pengantin dapat membayangkan wujud gaun pengantin pada scretch, pikirnya dengan cara memilih gaun yang sudah ada memudahkan calon pengantin tahu bagaimana penampilannya saat memakai gaun. Seiring dengan menghemat waktu dan biaya, pada koleksi kali ini Sapto lebih memfokuskan bagi pengantin yang berencana menikah dengan konsep outdoor semacam wedding destination. Sesuai dengan permintaan gaun pengantin untuk konsep pernikahan outdoor dan intimate yang sedang merebak 2 tahun belakangan ini. Agar lebih nyaman, Sapto menggunakan bahan-bahan ringan seperti organza, tulle, duchess dan gazar. Sementara untuk desainnya juga harus mendukung acara outdoor dengan siluet rileks dan kasual tanpa meninggalkan kesan feminin.

Dua neckline yang bertumpuk seperti gaun yang dikenakan Putri Marino kembali diperlihatkan Sapto sebagai penegas salah satu signature-nya. Di samping sifat rancangannya yang selalu intricate menimbulkan rasa penasaran dari setiap motif yang berlayer membuatnya tampak samar.
Masih dalam satu line, Sapto Djojokartiko Bride koleksi gaun pengantin tersebut akan dipasarkan juga melalui e-commerce yang prosesnya masih berlangsung. Dengan harga mulai dari Rp. 40.000.000 sampai dengan Rp. 75.000.000. Sementara gaun pengantin custom dibuka dengan harga Rp.75.000.000.
Foto: Dok.Grand Hyatt Jakarta Wedding Fair 2018