Urutan Upacara Sangjit, Lamaran Budaya Tionghoa yang Sarat Akan Makna

Foto: dok. Sekisah.Sangjit/Instagram


Berbicara mengenai lamaran, setiap suku, bangsa dan agama memiliki caranya masing-masing yang secara turun-temurun dilakukan. Budaya yang dibawa tersebut memiliki ciri khasnya masing-masing. Kali ini, kita akan membahas upacara lamaran budaya Tionghoa yang diberi nama sangjit.


Tahukah Anda bahwa sangjit dalam bahasa Indonesia berarti seserahan atau proses lamaran dari pihak pria dengan membawa persembahan ke pihak mempelai wanita. Biasanya prosesi sangjit dilakukan sebelum dilaksanakannya upacara pernikahan. Sedangkan untuk waktunya sendiri menurut perhitungan Tionghoa, waktu yang baik dilakukannya sangjit adalah di siang hari antara pukul 11.00 hingga 13.00 siang.

Foto: dok. Sekisah.Sangjit/Instagram


Seperti lamaran pada umumnya, sangjit juga dihadiri oleh keluarga inti, keluarga besar hingga teman dekat jika dibutuhkan. Tata cara upacara sangjit lebihnya kurang seperti ini.


1. Wakil pihak wanita yang sudah menikah menerima seserahan di depan pintu rumah dari pihak pria.
2. Rombongan pria yang dipimpin orang yang dituakan membawa seserahan yang dibawa wanita/pria yang belum menikah.
3. Seserahan diberikan secara berurutan mulai untuk kedua orang tua, lalu untuk mempelai dan seterusnya.
4. Dilakukan ramah tamah.
5. Penutupan acara, sebagian seserahan dikembalikan pada pembawa seserahan ditambah dengan balasan seserahan berupa manisan seperti coklat/permen dan beragam perlengkapan pria.

Foto: dok. Sekisah.Sangjit/Instagram


Dalam upacara sangjit, tidak hanya urutan tata caranya saja yang penting, namun macam barang seserahannya juga sangat penting. Berikut aturan seserahan dalam sangjit.


1. Macam seserahan biasanya sudah didiskusikan bersama antara mempelai wanita dan pria.
2. Macam seserahan ini haruslah memiliki makna yang disesuaikan dengan kondisi ekonomi kedua mempelai.
3. Nampan seserahan berjumlah genap.
4. Sebagian seserahan yang diserahkan pada mempelai wanita pada awalnya dikembalikan lagi pada mempelai pria dengan filosofi agar pengantin wanita tak diambil seutuhnya oleh pihak pria.

Foto: dok. Sekisah.Sangjit/Instagram

Tak kalah penting, Anda harus tahu apa saja isi dari nampan seserahan tersebut. Berikut ragam barang seserahannya.


1. Alat kecantikan dan perhiasan wanita.
2. Pakaian wanita.
3. Ang pao (sebagian saja).
4. Tiga nampan masing-masingnya berisi 18 buah (apel, jeruk, pear atau buah manis lainnya). Hal ini melambangkan kedamaian, kesejahteraan dan rezeki (diambil setengah).
5. Dua pasang lilin merah yang agak besar diikat pita merah sebagai simbol perlindungan (diambil satu pasang oleh pihak wanita).
6. Sepasang kaki babi (bisa diganti dengan makanan kaleng yang mengandung babi lainnya).
7. Satu nampan diisi kue mangkuk merah 18 potong yang melambangkan kelimpahan dan keuntungan (diambil separuh).
8. Satu nampan berisikan dua botol arak/sampanye (diambil semua) dan ditukar dua botol sirup merah pada mempelai pria.

Foto: dok. Sekisah.Sangjit/Instagram


Adapun jika Anda ingin menambahkan barang dalam prosesi sangjit, bisa dengan menambahkan beberapa item berikut yang pastinya tidak wajib.


1. Kue satu yang terbuat dari kacang hijau yang dijual satu-satu. Hal ini bermakna dua kebahagiaan menjadi satu.
2. Kaca agar bisa berkaca pada diri sendiri.
3. Uang dari emas yang disimbolkan dengan keuntungan.
4. Dua bundel pita huruf China yang berarti double happiness agar bisa bahagia hingga akhir hayat.
5. Buah-buahan seperti buah atep, ceremai, leket, atapson dan buah pala.

LEAVE A COMMENT

BACK
TO TOP