Foto Timur Angin Tata rias wajah & rambut Siung2
Tumbuh di lingkungan yang dekat dengan tradisi Indonesia, menjadikan wawasan desainer yang sohor dengan nama Zainal Songket akan kebaya begitu luas. Dengan lancar Zainal menuturkan perihal ragam desain kebaya yang dilihatnya sejak kecil. Mulai dari kebaya kutu baru hingga busana panjang khas Palembang yakni kurung angkin. Tak ayal berbagai pengalaman visualisasi itu otomatis menginspirasinya ketika mendesain kebaya.

Ciri kebaya desainer yang sudah mengeluti dunia desain kebaya sejak 31 tahun silam ini terletak pada konsepnya yang glamor dengan pilihan warna yang cerah. Selain itu selalu dipadukan dengan kain Songket Palembang sebagai bawahannya. Detil ragam hiasnya banyak menggunakan payet serta tabur (lempengan emas) asli Palembang. Untuk garis desain selalu berbentuk panjang. Ini dikarenakan kebaya Zainal memang dipesan khusus untuk busana pengantin wanita. “Sebenarnya desain kebaya saya simpel. Namun ketika dipadukan dengan aksesoris Palembang jadinya terlihat glamour,” paparnya.Uniknya lagi, ia kerap mendesain kebaya yang cocok mengenakan ornamen atau aksesoris dari berbagai daerah yang ada di Indonesia.

Arti kebaya bagi desainer pemilik nama lengkap Zainal Arifin ini tak sekedar sebagai busana penutup tubuh saja. Kebaya tak ubahnya duta yang mengenalkan Indonesia ke manca negara. “Industri fesyen luar negeri mengenal Indonesia melalui ragam desain kebaya. Baik kebaya kurung, kebaya encim dan kebaya panjang (Melayu), ujar desainer yang mengelar fesyen kebaya kali pertama di Singapura bersama almarhum desainer Ramli, tahun 1982. Ia juga menuturkan bahwa desain kebaya itu identik dari masa ke masa. “Saya melihat ada foto-foto lama ibu saya yang menggenakan kebaya. Salah satunya adalah kebaya pendek kutu baru berstagen. Kini desain-desain itu kembali marak. Jujur hal itu membuat saya kagum dan bangga. Sebab desain kebaya mampu bertahan melintasi zaman. Dan ternyata banyak desainer muda dan masyarakat Indonesia yang sadar akan pentingnya melestarikan budaya bangsa,” ujarnya mengakhiri pembicaraan.
Foto Sujanto Huang