Cerah dan Merona! Ini Dia Arti dari Busana dan Riasan Pengantin Adat Bali

Pulau Dewata memang terkenal akan alam dan budaya yang indah dan kaya. Budaya ini kental di segala aktivitas masyarakat Bali, terutama dalam perayaan-perayaan besar salah satunya adalah pernikahan.

Pernikahan adat Bali ini mengharuskan pengantin untuk mengenakan pakaian adat Bali yang disebut dengan Payas Agung.

Busana Payas Agung untuk pengantin wanita terdiri dari Gelungan Agung, Bunga Kap Emas, Kembang Sandat Emas, Empak-Empak Emas atau tudung emas, Petitis Emas, Serinatha, Gecek atau Bindi, Subeng atau Cerorot Bali, Badong, bross, Cerik Songket, Sabuk Songket, Gelang Kana, Pending atau Sabuk Gold, Gelang Nagasatru, cincin set Bali, Kamen Songket, Tapih Prada, dan slop pengantin.

Salah satu hal yang paling catchy dalam busana pengantin adat Bali adalah mahkota emas tinggi yang dikenakan oleh pengantin wanita yang disebut Gelungan Agung. Gelungan Agung dibentuk dengan susunan bunga sendat emas dihiasi mahkota emas dan Srinata berupa lengkungan simetris emas di dahi.

Jumlah bunga sendat emas yang digunakan beragam mengikuti bentuk wajah pengantin wanita. Biasanya dibutuhkan 30 hingga 60 bunga kembang goyang emas untuk mencapai hasil simetris yang dibutuhkan dengan berat tiga sampai empat kilogram untuk total keseluruhan gelungan agung.

Makna dari Gelungan Agung sendiri adalah lambang ratu di hari pernikahan penuh rasa bahagia sebagai bentuk rasa syukur atas perayaan meriah tersebut.

Riasan Payas Agung pengantin wanita biasanya didominasi riasan mata bold dan bibir merah merona untuk menunjukkan bahwa pengantin wanita pertama kalinya melakukan upacara pernikahan adat dengan warna bibir yang masih cerah bak ratu zaman dahulu yang menggunakan warna buah ceri untuk menampilkan seorang gadis yang berbahagia di hari pernikahannya.

Sedangkan untuk pengantin pria terdiri dari Topi Raja atau Gelung Garuda Mungkur, Subeng Bali, bross, Safari Beludru atau Saten, Sabuk Prada, Gelang Nagasatru, cincin set Bali, Kamen Songket, Tapih Prada, dan slop pengantin.

Makna dari Gelung Garuda Mangkur adalah lambang raja oleh karena itu Gelung Garuda Mangkur disebut juga sebagai Gelung Raja Bali. Gelung Garuda Mungkur disusun rapi dengan kembang goyang emas dengan jumlah sekitar 20 buah dan dibentuk seperti topi.

Payas Agung umumnya dipakai untuk acara pernikahan adat Bali, namun Payas Agung juga dikenakan untuk acara potong gigi atau perayaan seorang anak menjadi remaja, baik laki-laki maupun perempuan (setelah akhir balik atau menstruasi di hari pertama). Payas Agung merupakan bentuk kebanggaan orang tua karena memiliki anak remaja yang akan melanjutkan hidup lebih tangguh lagi di kemudian hari layaknya pangeran dan putri di dalam rumah mereka.

Update terus tren, info, dan berita terkini pernikahan dengan men-download aplikasi Weddingku di smartphone-mu atau mengikuti media sosial Weddingku di Instagram, TikTok, Facebook, Pinterest, dan YouTube agar kamu tidak ketinggalan infonya!

Narasumber: Dian Kota Masna

LEAVE A COMMENT

BACK
TO TOP