Urutan Prosesi Panggih dalam Pernikahan Adat Jawa

Lovely Couples apakah pernah mendengar istilah panggih? Bagi kamu calon pengantin yang akan melangsungkan pernikahan dengan adat Jawa, mungkin sudah familier dengan kata ini. Panggih adalah salah satu prosesi pada pernikahan adat Jawa biasanya dilakukan setelah akad atau pemberkatan. Dalam hukum adat Jawa, calon pengantin biasanya akan melalui masa pingit selama 40 hari lamanya, dan di momen inilah mempelai pria dan wanita dipertemukan kembali. Memang membutuhkan waktu lama untuk melaksanakan prosesi ini, karena rangkaiannya yang banyak dan penuh dengan filosofi bermakna.

Umumnya, prosesi Panggih ini terdiri dari dua versi yaitu versi Jogja dan Solo. Namun, dalam artikel ini, kami akan menilik lebih lanjut prosesi panggih dengan adat Jawa Solo, hasil wawancara tim Weddingku bersama dengan Rusdiyanti sebagai salah satu juru adat pernikahan Jawa Sanggar Liza. Berikut adalah rangkaian acara yang dilakukan saat panggih.

1. Pisang Sanggan
Momen ini jadi momen pembuka prosesi panggih dengan pemberian pisang sanggan yang diletakan diatas wadah dan dibawa oleh keluarga mempelai pria untuk diserahkan kepada keluarga mempelai wanita. Biasanya, sanggan terdiri dari pisang raja, sirih, kembang telon yang berisi ragam bunga serta benang lawe. Ketika diterima oleh keluarga mempelai wanita, sang ayah dari mempelai wanita akan menghitung jumlah sanggan dan berkata “sampun jangkep”, sebagai tanda penerimaan sanggan.

2. Pemberian Cikal
Pemberian cikal ini akan dilakukan oleh keluarga mempelai laki-laki kepada orang tua mempelai wanita. Bentuknya menyerupai tunas kelapa yang mencerminkan filosofi cikal bakal kehidupan berumah tangga yang baru.

3. Kembar Mayang

Prosesi dilanjutkan dengan pemberian sepasang kembar mayang berbentuk burung merak yang melambangkan cinta kasih dewi asmara yaitu Dewi Ratih. Prosesi ini menyimbolkan telah bertemunya seorang gadis dan jejaka. Burung merak digunakan karena artinya yang melambangkan kesetiaan pasangan dalam hubungan. Sebagai informasi tambahan bahwa prosesi ini tidak dilakukan apabila seorang duda ataupun janda yang menikah.


4. Balangan Gantal
Berhadapan dengan jarak yang telah ditentukan, pasangan saling melemparkan beberapa gulungan daun sirih yang diikat secara bergantian. Prosesi ini jadi simbol ikatan tali kasih yang erat dalam kehidupan rumah tangga kelak. Jumlah ikatan sirih yang dipegang oleh laki-laki sebanyak 4 ikat, dan 3 ikat untuk wanita. Perbedaan jumlah ini melambangkan bahwa seorang laki-laki hendaklah mendahului dan mengakhiri dalam kehidupan rumah tangga yang penuh dengan momen suka dan duka seperti rasa sirih yang manis, pahit dan getir layaknya momen kehidupan rumah tangga.

5. Whidak Wiji Dadi
Prosesi ini identik dengan penggunaan telur yang diinjak dengan kaki sebagai doa dan harapan bagi pasangan baru untuk segera dikaruniai keturunan yang soleha. Kuning telur melambangkan darah anak dan putih melambangkan air ketuban.

6. Lantingan atau Junjung Drajat
Setelah pria memecahkan telur dengan kaki, sang mempelai wanita akan mencuci kaki calon suami dengan air bunga mawar, melati dan kantil sebagai simbol bakti seorang istri kepada suami. Prosesi ini diakhiri dengan lantingan dimana mempelai wanita dibopong untuk berdiri oleh mempelai pria sebagai lambang kedudukan suami istri yang sejajar dan sama rata. Setelah prosesi ini, dalam adat Jawa, sang istri tidak boleh langsung memotong jalan suami melainkan harus memutari suami sebagai bentuk hormat dan tunduk kepada imam keluarga.

Prosesi panggih ini biasanya diiringi dengan alat musik Jawa yang bernama gending. Judul lagu yang digunakan pun beragam mulai dari lagu tanah air seperti Ibu Pertiwi, Mugi Rahayu, hingga Kodok Ngorek. Setelah mengetahui ragam prosesi serta filosofi panggih, keberadaan juru adat dalam prosesi ini memiliki peran yang sangat penting dan krusial. Karena mereka yang tahu betul tentang bagaimana berjalannya masing-masing prosesi serta filosofi berharga yang dicerminkan. Untuk itu, pilih-lah sanggar ataupun juru adat yang kredibel dan terpercaya di Weddingku.com ya Lovely Couples!


Vendor Credits:
Organized by Pinkbow | Sanggar by Sanggar Liza | Venue at The Westin Hotel Jakarta | Decoration by White Pearl Decoration | Bride’s MUA by Kanya MUA | Kebaya by Tyas Kebaya | After Party Dress by Ivan Gunawan | Photo & Video by Wedding Factory Photo | Wedding Cake by Whitepot Wedding Cake | Hosted by Jhonny Johannes | DJ by Duck Head Music | Wine by Tipsy Dipsy | Lighting by Spectra | Souvenir by Fine Souvenir

LEAVE A COMMENT

BACK
TO TOP