Melbourne, the Wonderful City Part 1

Baru saja saya menyelesaikan sesi pemotretan di kota Perth dengan cuaca yang sangat panas yaitu 38 derajat Celcius rata-rata per harinya dan begitu keluar dari Bandara Tullamarine, saya dikejutkan dengan embusan angin dingin. Saya perkirakan sekitar 20-an derajat saat itu. And Melbourne, here we come!
Kota Melbourne, kota yang nyaman dan santai, dengan keunikan musim dan cuacanya. Anda mungkin tidak percaya, tapi menurut saya, kita bisa merasakan 4 musim terjadi dalam 1 hari yaitu dingin, panas, hujan, berangin. Benar-benar tidak ada yang bisa menebaknya. Bukan hanya keanehan musim atau cuaca di kota ini saja yang membuatnya begitu menarik untuk dikunjungi, tetapi juga indahnya perpaduan antara sejarah dan masa depan ada di sini. Bangunan tua yang bertebaran di tengah kota berdampingan dengan serasi bersama bangunan modern, futuristik,dan mewah yang berderet rapi. Anda bisa menikmatinya di dalam kota ini secara bersamaan. Dan bukan hanya itu. Ada juga aneka keunikan lainnya yang jarang dapat Anda temui di kota-kota besar lain yaitu banyak sekali street performer yang menampilkan beragam pertunjukan dan hiburan yang unik. Aksi mereka kerap sukses mengundang penonton untuk mendekat, menginspirasi, kadang juga memancing tawa.

Kota Seni & Kuliner
Tidak hanya jiwa berkesenian yang cukup menonjol di sini, tapi cara masyarakat Melbourne menikmati hidup dengan menikmati berbagai jenis makanan enak pun sangat tinggi, terbukti dengan banyaknya café dan restoran yang tersebar di seluruh pelosok kota Melbourne. Café-café yang ada di sini bukan hanya sekadar café sebagai tempat untuk makan ataupun minum, tetapi nilai keunikannya sangatlah luar biasa, menyuguhkan menu yang variatif, dan kreatif.
Sebagian besar menu café di kota Melbourne menawarkan hidangan kopi dan bir yang cukup mendominasi serta berbagai jenis makanan Asia di restoran-restoran di kota Melbourne. Membuat siapa saja yang pernah mencicipinya akan selalu kangen untuk datang kembali. Menikmati aneka santapan lezat dan minuman nikmat bersama sahabat dan orang terkasih di saat cuaca bagus adalah sepotong kecil surga dunia yang dapat Anda rasakan di Melbourne.

Petualangan di Hari Pertama
Selama berada di sana, kami memilih hotel yang berada tepat di tengah-tengah Swanston Street karena di sanalah café dan restoran bertebaran sehingga cukup mudah untuk membeli oleh-oleh ataupun berbelanja di pusat perbelanjaan besar di Melbourne, karena hanya dibutuhkan kurang lebih 5 menit saja berjalan kaki maka sampailah kami di Myer, Bourke Street. Hotel kami juga sangat dekat dengan tempat pemberhentian trem.
Hari pertama dimulai dengan makan pagi menyantap pho buatan Mekong, Kwetiauw Sapi ala Vietnam yang sangat terkenal dengan kuahnya yang gurih dan daging sapinya yang sangat fresh. Kami memulai sesi foto pertama dengan perut tenang. Tempat pertama yang kami kunjungi adalah sebuah gang dengan coretan-coretan grafiti yang unik memenuhi seluruh tembok yang ada di sana. Kami pun bersiap-siap mengambil gambar dengan memanfaatkan dinding penuh coretan. Hasilnya cukup memuaskan, mood Christmas dan Ivana berhasil terangkat dan untuk sesi pertama ini, saya cukup puas karena pemanasan berlangsung dengan baik. Melbourne adalah kota yang harus dinikmati dengan berjalan kaki karena hanya dengan begitu banyak hal menarik yang dapat ditemui. Belum berapa lama, setelah menyelesaikan tempat kedua yaitu di Gereja St. Paul dengan pemandangan Flinders Street Station, kami menemukan kejutan pertama di antara bangunan asimetris Federation Square. Di sana selalu ada hal yang baru, berbagai seni instalasi silih berganti dipamerkan secara terbuka!

Christmas dan Ivana mendapatkan dua kali keberuntungan yaitu selain berhasil memenangkan pre-wedding photoshoot ke Melbourne, juga datang ke Melbourne di saat yang tepat yaitu bisa melihat seni intalasi yang kali ini adalah rumah yang dibentuk dari akar dan batang pohon yang menjalar. Menurut informasi, benda seni ini dibangun dari nol, dari kawat berbentuk rumah dan akhirnya ditumbuhi oleh batang pohon, tumbuh hijau berdaun lebat, dan yang kami temui sekarang adalah batang pohon yang sudah cukup mengering karena teriknya matahari musim panas di Australia. Rumah batang ini sangat menarik untuk dijadikan sebagai spot untuk pengambilan foto. Seumur hidup hanya satu kali kita bisa berfoto di tempat ini, karena tidak lama lagi, rumah ini akan digusur dan diganti dengan seni intalasi lainnya yang sudah menunggu untuk dipamerkan.
Lalu kami berjalan lagi, menikmati Degraves Street. Keunikannya adalah gang kecil ini sumpek dengan kafe-kafe yang memenuhi gang. Dari sini , kami menyusuri Sungai Yarra dan mendapatkan beberapa foto. Saat hari semakin sore, kami pun menikmati pemandangan matahari terbenam dari tepi laut. Namun sebelum mata kami dimanjakan oleh pemandangan indah itu, kami harus mengisi perut terlebih dulu. Kedai Menya yang berada di Melbourne Central menjadi pilihan kami. Menu andalannya adalah Gyutandon atau lidah sapi yang sangat lembut dihidangkan bersama semangkuk besar nasi. Dengan porsi makan orang Australia yang cukup besar, Christmas dan Ivana cukup kewalahan menuntaskan makanan mereka.

Salah satu transportasi paling terkenal dan paling simpel di Melbourne adalah trem dan untuk bisa menikmati jasa trem ini, kami harus membeli kartu MYKI yaitu kartu khusus transportasi umum antara lain train, trem dan bus yang dapat diisi sesuai kebutuhan dan bila habis dapat diisi ulang sesuai dengan kebutuhan. Harga per kartu sekitar 6 AUD. Kami menaiki trem menuju St.Kilda Beach tempat kami akan mengakhiri sesi pemotretan di hari pertama. Pemandangan matahari terbenam dari St Kilda Pier memang cukup terkenal di kota Melbourne ini. Cuaca yang cukup bagus dengan matahari yang cerah, langit biru polos khas Australia sesi foto hari pertama ini cukup menyenangkan. Setelah puas ‘menghajar’ sunset di sepanjang St. Kilda Pier dengan view laut dan pelabuhan kapal layar yang cukup unik, kami pun berjalan pulang. Christmas dan Ivana cukup kelelahan karena saat kami datang, Australia sedang mengalami musim panas. Siang hari jauh lebih panjang. Ini terbukti dari sunset yang terjadi pada jam 8.30 malam waktu setempat dan langit baru gelap total lewat dari jam 9 malam.

LEAVE A COMMENT

BACK
TO TOP