Bersahaja dan Elegan, Pancaran Baju Bodo Pengantin Bugis

Foto: Denny Tjan

Apa kesan Anda saat pertama kali melihat pengantin yang berasal dari Sulawesi Selatan ini? Pastinya kemegahan yang bersahaja akan terpancar dari wajah dan busana pengantin wanitanya saat mengenakan baju bodo, baju khas pengantin Bugis.


Baju bodo sendiri adalah baju kurung tipis yang bermaterial sutra. Baju bodo berbentuk segi empat dan longgar, hal ini membuatnya memiliki siluet yang unik saat dipakai, pun warnanya yang terang (hijau, merah, ungu, hitam, putih, kuning, dan lain-lain) membuat setiap mata akan tertuju pada siapa saja yang memakainya. Bisanya, baju bodo memiliki potongan lengan pendek dan agak menggelembung yang dibentuk dengan cara dililit oleh sima taiya pada bagian lengan.


Baju bodo seringkali dipasangkan dengan kain sarung sutra dengan motif khas yang dikenal dengan sebutan lipa’ sabbe. Namun sekarang seiring dengan berkembangnya zaman, busana ini sudah banyak dikombinasikan dengan kain dari bahan lain sesuai dengan keinginan.


Meski begitu, aksesori pelengkap baju bodo tetap ditonjolkan seperti kalung, gelang keroncong bersusun, mahkota kepala serta perhiasan lengan bajunya yang harus selalu ada sebagai penyempurna riasan baju bodo.


Untuk riasan muka, pengantin Bugis juga memiliki paes-nya sendiri yang disebut dadasa`. Dadasa` merupakan lukisan hitam berbentuk siluet bunga teratai yang dipercaya sebagai bunga suci yang kaya manfaat oleh masyarakat Sulawesi Selatan. Dadasa` yang baik adalah yang mempunyai titik tepat di tengah dahi sehingga bisa serasi dengan bentuk wajah pengantin wanita.

Foto: Denny Tjan


Untuk membuat dadasa` di dahi, Anda perlu memperhatikan minyak petti yang bisa mengotori wajah jika tidak hati-hati. Butuh kesabaran dan ketekunan untuk memperbaiki dan membentuk kembali dadasa` tersebut. Bagi Anda yang memiliki wajah bulat, sebaiknya mengguakan dadasa` mangkasara. Sedangkan yang memiliki bentuk wajah agak lonjong, bisa menggunakan dadasa` bugisi.


Sedangkan untuk sanggulnya yang bernama simpolon tattong akan diletakkan tegak di bagian belakang kepala. Simpolong artinya sanggul, tattong artinya berdiri. Penggunaan ornamen pada sanggul seperti bunga, dapat menentukan derajat kebangsaan pengantin wanitanya.

Foto: Denny Tjan


Kemudian pengantin akan disematkan pattenre jakka/ jangka sua (semacam mahkota atau bando) sebagai penindis rambut yang sudah disisir atau disasak sebelumnya. Setelah itu barulah disematkan beberapa pinang goyang atau sondoro borong sebanyak 9 hingga 11 biji (ganjil). Tak ketinggalan, pengantin Bugis juga akan dihiasi kutu-kutu (berwarna emas dengan bentuk bintang-bintang) atau kuncup-kuncup melati yang disusun di atas rambutnya.


Berikut aksesori tambahan sebagai penyempurna tampilan pengantin Bugis: bangkara atau anting-anting panjang, pattongko dadasa` bunting atau hiasan dadasa`, sepasang bosa (untuk bangsawan), tigerro tedong (gelang panjang) dan lain sebagainya.

Foto: Denny Tjan


Jangan lupa untuk melihat keragaman budaya lainnya di Indonesia Dream Wedding Festival (IDWF) 2020 yang bertajuk Authenticity pada 17, 18 dan 19 Januari 2020 di Jakarta Convention Center. Banyak hadiah yang akan menanti Anda. Ditunggu ya!


Credits:
Photographer: Denny Tjan | Make Up: Victoria Makeup Atelier | Stylist: Koko Namara | Baju Adat, Aksesoris & Hair Do by Sanggar Tamalate | Model: Elsa from Wynn Models

LEAVE A COMMENT

BACK
TO TOP