Fashion show persembahan para alumni Lembaga Pengajaran Tata Busana (LPTB) Susan Budihardjo kembali digelar beberapa waktu lalu. Berlokasi di The Hall, Senayan City-Jakarta, jebolan LPTB Susan Budihardjo unjuk gigi akan kepiawaiannya mendesain busana. CardioMind menjadi tajuk utama peragaan busana malam itu. Cardio yang berarti denyut jantung, mind, cara pandang, mengantarkan para alumni menciptakan busana yang berasal dari berbagai cabang olahraga. Sebut saja mulai dari football, hockey, dan lain sebagainya.

Tema itu sengaja dipilih agar ketika terjun sebagai seorang fesyen desainer profesional, para lulusan dapat berpikir kreatif untuk mengolah berbagai busana jadi karya yang nyaman dan menawan. Seperti kostum olahraga, misalnya, yang kental dengan aura maskulinitas, sebisa mungkin harus dapat didesain menjadi sesuatu yang feminin atau bercita rasa lain. Metamorfosa busana, itulah tantangannya.

Turut mengambil bagian dari tantangan tersebut, adalah Ddy Pramono, yang tampil memukau dengan desain bertemakan American Football. Buat Ddy, kostum olahraga ini memiliki keunikan desain di bagian lengannya yang menggelembung. Hal itulah yang ditonjolkan Ddy melalui beberapa rancangan busana yang ditampilkannya malam itu. Ketepatan desainer yang telah menelurkan dua label, yakni Pramono Widjaja (lini utama) dan Erady (lini kedua), dalam menyusun garis rancang serta bubuhan warna primer dan skunder yang sukses memberi kesan unik dan manis di mata tamu yang hadir.

Jika Ddy tertarik menyuguhkan desain busana bertema American Football, lain lagi dengan beberapa rekannya, seperti Afina Meyandra, Ruth Elke, dan Andreas Wen turut serta menyemarakkan dengan inspirasi cabang olahraga pilihannya masing-masing. Ruth dengan olahraga Ice Hockey yang mencoba mengarahkan busananya dengan rasa sporty-androgyny. Afina yang menyukain Kendo nampak total menerjemahkan olahraga tersebut dalam rancangan busananya. Ia banyak memakai teknik lipatan serupa origami, yakni seni melipat kertas asal Jepang. Terakhir Andreas Wen yang tampil gemilang dengan mengusung sepak bola sebagai landasan rancang busananya. Desainer yang juga sudah memiliki label busana dengan namanya sendiri itu, menghadirkan Seni Pop Art berpadu ukiran motif bola nan kaya warna.

Tak hanya menampilkan para alumnusnya, LPTB Susan Budihardjo juga turut memperkenalkan label busana Number 1. Keberadaan label tersebut merupakan upaya menampung dan memasarkan karya busana para lulusannya di semua cabang Metro Department Store. Dan malam itu, Number 1 meramaikan panggung runway dengan menyajikan 20 pasang busana karya 12 alumni. Deretan busana yang tampil silih berganti tidak saja menawan, hal itu juga menjadi bukti bahwa LPTB Susan Budihardjo serius membibit para desainer muda Indonesia untuk berkiprah di kancah mode nasaional maupun internasional.

LEAVE A COMMENT

BACK
TO TOP