Salah satu keindahan di dunia ini yang akan selalu dikenang adalah saat kita bisa melihat atau merasakan sebuah impian menjadi kenyataan.
Mungkin sudah ratusan kali seorang Des Iskandar menyaksikan keindahan seperti itu. Keindahan yang ia tangkap melalui ekspresi gembira dari pasangan pengantin, lantaran penataan dekorasi maupun tata rias di pernikahannya, terealisasi sesuai dengan mimpi mereka selama ini. Kalau sudah begitu, Des pun tersenyum dan mengucap syukur pada Tuhan Yang Maha Esa di dalam hati. Apa yang dilakukannya telah menyemaikan rasa bahagia di hati banyak orang, sekaligus dirinya.
Awal ketertarikan Deswita, atau yang lebih dikenal dengan nama Des Iskandar pada dunia Wedding Organizer & Decorator, dimulai dari kepiawaiannya merias pengantin. Sebuah talenta yang sebenarnya sudah terlihat semenjak ia mengenyam pendidikan SAA (Sekolah Asisten Apoteker). "Dulu ketika di sekolah, banyak teman-teman saya yang minta dirapikan alis matanya pada saya. Mungkin mereka menilai hasil penataan saya bagus," kenangnya tanpa maksud menyombongkan diri. Sayang ketika itu, minat Des belum sepenuhnya tercurah pada bidang tersebut. Ia hanya menganggapnya sebatas hobi belaka. Walhasil, usai merampungkan sekolah, ia mengikuti jalur profesi sesuai dengan pendidikannya, yakni menjadi asisten apoteker. Setelah melahirkan putri pertama (Dysa Iskandar), keinginan Des untuk dapat menekuni hobi lama timbul kembali di benaknya. Apalagi saat itu, ia memang memutuskan untuk berhenti dari pekerjaan agar selalu dapat memberi perhatian penuh pada Dysa.

Di tengah riak gembira mengasuh buah hatinya itu, terkadang tersisip gundah, lantaran tidak begitu banyak aktivitas yang dapat dilakukannya di rumah. "Mungkin karena saya biasa bekerja dan berkarya. Dari situlah saya mulai berfikir, kira-kira pekerjaan apa yang bisa dilakukan tanpa harus lama meninggalkan Dysa di rumah? Dan lebih bagus lagi bila pekerjaan itu bisa dilakukan di rumah," ujarnya. Pada saat itulah ia kembali teringat akan hobi merias yang sempat ditinggalkannya. Kali ini, Des ingin serius menekuni bidang tata rias wajah secara professional dengan mengikuti kursus tata rias wajah dan rambut. Lambat laun kepiawaian merias Des makin terasah. Ia pun memberanikan diri membuka sebuah salon kecantikan di tahun 1974. Meski begitu, semangatnya untuk terus belajar mengembangkan ilmu tata rias, tidak pernah surut. Dalam perjalanannya menimba ilmu rias, suatu ketika Des kepincut mempelajari rias pengantin, sekaligus dekorasi daerah asalnya, yakni ranah Minang. Berbekal ketekunan, ia berhasil mempelajari hal tersebut dengan gemilang.

Tak ada yang menampik keindahan serta keunikan dekorasi buatan Des Iskandar, semenjak meretas usaha bidang dekorasi pelaminan di tahun 1985 hingga kini. Tak heran kalau nama Des Iskandar Decoration, berada pada jajaran dekorator tradisional Minang yang sangat dikenal, baik di ranah Minang sendiri, terlebih di Jakarta. Ketika disinggung mengenai kunci kesuksesannya, dengan senang hati ia menjawab, "Apa yang saya lakukan ini belum apa-apa. Namun jika dinilai bagus, Alhamdulillah, terimakasih. Sejak awal menekuni bidang ini, saya fokus dan semangat. Dan dalam berkarya, saya selalu berusaha memberikan yang terbaik," ujarnya bersahaja. Lanjutnya lagi: "Jangan pernah berhenti belajar. Sebab tidak ada satupun ilmu yang kan terbuang percuma. Sejatinya berbagai pelajaran yang kita dapat pada akhirnya akan saling melengkapi," ujarnya bijak.
Sinergi Dua Generasi
Tanpa terasa apa yang telah dirintis oleh Des Iskandar sudah melampaui lebih dari dua dekade. Berbagai pengalaman suka dan duka di dunia tata rias, busana, maupun dekorasi pengantin sudah dialaminya. Yang pasti hal itu menempanya untuk tumbuh besar seperti sekarang ini. bayangkan saja, berawal dari sebuah salon, kini Des Iskandar telah memiliki beberapa divisi berbeda yang menangani berbagai hal yang dibutuhkan dalam resepsi pernikahan. Mulai dari tata rias, busana, dekorasi dan wedding organizer. "Dulu ketika memulai, saya tidak menyangka akan bisa seperti ini. Yang saya lakukan ketika itu adalah terus berusaha dan berdoa, agar mimpi saya bisa terwujud," ujarnya bahagia.
Dan senyum kebahagian yang terpancar di wajah Des Iskandar makin merekah, manakala menceritakan bahwa divisi-divisi barunya itu merupakan buah pikir ketiga putra-putrinya; Dysa, Dyna dan Dhany Iskandar. "Terus terang saja, saya sangat senang ketika putra-putri saya memutuskan untuk meneruskan dan membesarkan usaha ini, sesuai dengan minat mereka masing-masing. Saya yakin kedepannya akan banyak inovasi-inovasi baru yang akan mereka hasilkan," ujarnya bersemangat.

Ya, sinergi antara Des Iskandar dengan ketiga buah hatinya memang menghasilkan berbagai terobosan positif. Terutama dalam pelestarian budaya Indonesia. Sebab, kini Des tidak hanya menangani sebatas pengantin tradisional Minang saja. Tetapi juga Jawa, Aceh, Melayu, serta Sunda. "Yang pasti, saya ingin memberi kemudahan pada setiap pasangan calon pengantin, bahwasannya mereka bisa menemukan segala yang mereka butuhkan di dalam satu area yang sama," tutup Des Iskandar mengakhiri pembicaraan.
Foto Adit Sastradipradja, Timur Angin