Deretan mesin jahit menyambut kedatangan para tamu. Melangkah memasuki ruangan, tak hanya mesin jahit, gulungan kain dan beberapa kardus disusun sedemikian rupa, serta manekin yang berdiri di beberapa sudut, memberikan kesan seolah sedang berada di dalam sebuah pabrik pakaian, atau perusahaan konveksi.
Ya, itulah gambaran yang ingin diberikan oleh Plaza Senayan dalam gelaran pekan mode pada tanggal 3-5 Oktober 2013. Acara yang digelar di Ex. Bowling Alley lantai P5, Plaza Senayan, ini mengusung tema Fashion Factory Trend 2014. Sebuah tema yang unik dan mendekatkan pengunjung dengan sibuknya kehidupan dibalik gemerlap dunia fashion.

Acara yang baru pertama kali diselenggarakan ini menampilkan karya dari 36 desainer Indonesia diantaranya Adjie Notonegoro, Ai Syarif, Defrico Audy, Erdan, Hengki Kawilarang, Ivan Gunawan, Raden Sirait, Zainal Songket, dan banyak lagi.

Sebagai sebuah pekan mode yang diadakan oleh shopping center, koleksi yang ditawarkan pun lebih banyak menampilkan busana siap pakai. Seperti Ivan Gunawan yang menampilkan busana pria yang rapi namun penuh warna, terinspirasi dari batik Tasik, ataupun Stephanus Hamy yang masih setia dengan tenun NTT yang dipadu dengan detil renda, batu-batuan, lace full payet dan bahan polos, menampilkan dress mini ataupun cape berpadu celana panjang. Desainer yang juga gemar bermain dengan kain tradisional, Defrico Audy kali ini menerapkan songket Padang, tenun rang-rang Bali dan tenun NTT dalam rancangannya yang elegan dengan dominasi warna hitam, coklat dan keemasan. Tak ketinggalan Zainal Songket yang selalu mengangkat songket Palembang, kali ini menampilkan gaun-gaun panjang bergaya kolonial dalam nuansa warna merah. Sementara itu Raden Sirait yang kali ini mengambil tema Kebaya For The World, menghadirkan 50 koleksi gaun dan kebaya yang berpadu dengan cantiknya kain dan selendang batik.