Pada kesempatan kali itu, Maison de Bride ingin lebih memperkenalkan kepada para calon mempelai tentang betapa pentingnya memilih vendor yang tepat, bukan hanya sekedar membantu namun juga dapat secara langsung memberi kepuasan yang diinginkan oleh para klien, sehingga menciptakan momen timeless untuk para calon mempelai.
Maison de bride merupakan atap utama bagi 3 vendor pernikahan terkemuka di Bandung. Bangunan yang terletak di kawasan ramai Kota Bandung ini menyediakan tiga jasa yang menjadi kunci keberhasilan jalannya momen indah sebuah pernikahan.
Dapat Anda temui di dalam bangunan bertingkat empat ini, pada lantai paling dasar terdapat 39 Avenue Salon yakni salon yang dapat melayani kebutuhan kecantikan pada umumnya. Namun dalam melengkapi keelokan para calon pengantin khususnya, salon ini memiliki Jessica J.N dan Chenny Noy yang didaulat sebagai make up artist untuk momen spesial Anda.
Beranjak ke lantai dua, suasana kekeluargaan dari sebuah studio foto terasa begitu menyenangkan. Memasuki studio foto VAA Photoworks, Anda akan disambut oleh senyuman seorang fotografer senior bernama Erwin Setiadi. Lewat sentuhan teknik fotografi dan kualitas lighting yang menjadi unggulannya, calon mempelai akan diubah layaknya raja dan ratu di studio foto miliknya. Aura glamour, dramatis, klasik dan vintage yang ditampilkan pada pameran kecilnya malam itu menjadi bukti kepiawaiannya memainkan si kotak lensa.
Lain halnya ketika Anda disambut oleh keramahan Nicky Setiadi. Setiap canda tawanya mampu membuat suasana canggung menjadi rileks. Berbagai macam momen foto mulai dari wedding photography sampai dengan Pet Photography akan ia sanggupi tanpa adanya keraguan sedikit pun terlintas di matanya. Dibantu oleh photo stylist mereka Cing cing, semua itu Erwin dan Nicky lakukan demi visi VAA memberikan pelayanan profesional terbaik serta kualitas tinggi diiringi taste & art dari kekuatan masing-masing individu.
Belum selesai terpesona oleh deretan foto fun & elegan hasil karya ayah-anak ini, Anda akan diajak ke lantai tiga dimana memilih gaun pengantin dan jas merupakan hal yang menyenangkan sesuai dengan keinginan para calon pengantin. Lewat lini utamanya L'amour, Eva Tamizela memberikan pilihan gaun terbaik dengan detail unik, siluet yang tajam dan bahan yang mewah untuk dihadiahkan kepada setiap calon mempelai wanita di hari istimewanya. 'Every woman are beauty in their own way and our wedding dress is a gateway to express them self' ungkap Eva malam itu.
Acara malam itu diselingi sebuah fashion show hasil karya L'amour dan Philip Pourhomme. Menampilkan busana ready to wear bertema 'Shanghai Jazz', Eva mencoba bermain dengan siluet busana Shanghai yang ia coba kombinasikan dengan aksesoris cantik berupa bulu merak. Sekuens kedua dilanjutkan dengan wedding gown bertema 'Shadow Of Rose' yang menampilkan siluet bunga mawar yang melayang, sebagai bunga favoritnya. Hasil karya Eva Tamizela ini disandingkan dengan wedding suit buah cipta Philip dengan brand Philip Pourhomme khusus untuk rumah busana Maison de Bride.
Koleksi yang ditampilkan Philip malam itu lebih kepada corak tribal dan satu koleksi transparan. Philip ingin memutar balikan segala hal yang biasa ditemui pada setiap busana pria dengan menghadirkan koleksi yang unik, tidak membosankan dan lebih variatif untuk para calon mempelai pria. Karena ia yakin setiap bahan yang terdapat pada sebuah gaun, pasti dapat ia gunakan pula untuk jas. Ini yang membuatnya semangat untuk membuat suatu hal yang biasa menjadi luar biasa dengan tetap mengedepankan kenyamanan, stylish, dynamic and absolutely young.
Kepuasan para calon mempelai merupakan kunci utama didirikannya Maison de Bride. Untuk itu, baik Eva, Philip, Erwin dan Nicky menghimbau setiap para calon mempelai agar detail dalam mendiskusikan berbagai persiapan yang ingin direalisasikan pada momen sebelum ataupun hari pernikahan, lewat profesionalitas Maison de Bride membawa setiap mempelai dalam mewujudkan mimpi mereka.
Teks & Foto Novi Rahayu