Setelah diselenggarakan selama empat hari, 20-23 Februari 2014, Indonesia Fashion Week ditutup dengan penampilan terbaik dari empat desainer terkemuka. Gregorius Vici, Jeanny Ang, Espen Salberg, dan Anne Avantie menampilkan rancangan terbaru mereka sebagai penutup ajang mode tahunan itu.
Kemewahan yang digali lewat sudut pandang berbeda menjadi fokus rancangan Gregorius Vici dalam koleksinya yang bertajuk "The Glitz". Perpaduan vintage dan modern disusun dalam siluet H line dan A line. Kombinasi bahan chiffon, satin santung, satin bridal, dan tulle memberi sentuhan manis sekaligus elegan. Sisi elegan juga ditampilkan Espen Salberg lewat barisan gaun malam yang penuh gemerlap. Desainer asal Norwegia yang kini berbasis di Bali itu memoles karyanya dengan penuh keanggunan, penuh kesan glamour, namun tidak berlebihan.

Sensasi rileks saat menyeruput secangkir teh menjadi inspirasi bagi Jeanny Ang dalam merancang koleksi terbarunya. Mengangkat tema "Tea Rose", Jeanny merakit rancangannya dari material satin organdy, silk, tulle, dan lace, serta permainan layering dan bordiran bunga yang bertumpuk sehingga nampak seolah tiga dimensi.
Untuk menutup peragaan ini, Anne Avantie menghadirkan koleksi terbarunya yang memadukan budaya Jawa dan Bali. Koleksi "Legong Srimpi" diisi material kain dari Bali yang lazimnya digunakan untuk dekorasi dan penutup pura. Seperti karya-karya sebelumnya, Anne kembali memadukan kebaya tradisional dengan sentuhan modern yang akan membuat penggunanya tampil anggun bak puteri raja.