Jalinan Lungsi Pakan Cita Tenun Indonesia Bersama 6 Desainer

Cita Tenun Indonesia (CTI) kembali mempersembahkan gelaran bertajuk Jalinan Lungsi Pakan di panggung Jakarta Fashion & Food Festival 2017. Sebuah gelaran yang merupakan wujud apresiasi terhadap pencapaian dari berbagai daerah binaan CTI melalui presentasi mode. Kali ini CTI bukan hanya menggandeng desainer kenamaan Indonesia seperti Tri Handoko, Mel Ahyar,Yongki Budisutisna dan Rusly Tjohnardi, tetapi juga memberikan kesempatan pada pemenang Next Young Promising Designer (NYPD) yaitu Farhanah Baraba, juara 2 NYPD 2016, dan Tiara Zahra, juara 3 NYPD 2016.

Mengusung tema Adhibhuta, Tri Handoko mengawali pagelaran malam itu. Mengaplikasikan ajaran Hindu yang berarti inti dari semua benda dan makhluk, Tri Handoko mempersembahkan deretan koleksi berbalut tenun RangRang dari Bali dan Lombok, yang dipenuhi energi magis dan spiritual, dengan tampilan yang modern dan membumi. Masih bermain dengan tenun Lombok, Mel Ahyar melalui lini barunya Happa menghadirkan kombinasi kain tenun dengan tekstur khasnya ke dalam potongan modern oversize dan A-line. Perjalanan ke masa lampau, masa kerajaan Selaparang membawa agama Islam di Nusa Tenggara Barat, dengan masa kejayaannya yang singkat bagaikan benang putus yang kembali tersambung dengan Islam yang kini mengakar kuat di Lombok dan Nusa Tenggara Barat. Sambung menyambung kehidupan dunia ini yang menginspirasi Mel Ahyar mempersembahkan koleksinya dengan tajuk Benang Putus.

Yongki Budisutisna mengajak pecinta fashion untuk menikmati keindahan Kain Limar dalam koleksinya yang bertajuk Radiant. Perpaduan Kain Limar dengan bahan tulle dan taffeta, serta warna-warna cerah khas batu mulia seperti topaz, safir, emerald, rubi, garnet , juga amethyst menghadirkan cahaya sesuai tema yang diangkat yang memiliki arti sama dengan kata ‘Sri’ dalam Sriwijaya. Tiara Zahra menampilkan koleksi busana dari kain tenun Jawa Tengah dengan teknik pewarnaan alam yang bernuansa natural namun bergaya playful. Bertajuk Legacy yang berarti warisan, juara 3 NYPD ini memadukan kain tenun sebagai warisan budaya bangsa ke dalam busana modern dengan tampilan kasual. Sementara Farhanah Baraba yang juara 2 NYPD, bersama Fairuz Baraba mengaplikasikan tenun Dobby dari Garut ke dalam busana yang feminine dan elegan. Koleksi bertema La Femme yang berarti wanita menampilkan keindahan makhluk ciptaan Tuhan ini dalam berbagai siluet busana seperti asimetris, ruffle, jumpsuit, mermaid dengan warna-warna merah, keemasan, putih dan navy.

Sesi terakhir diisi oleh Rusly Tjohnardi dengan tema Bianglala Emas. Terinspirasi keindahan kain tenun khas Sumatera Barat yang hadir dalam warna-warna pastel bagaikan bianglala yang merona lembut mewarnai langit biru, diiringi gurat keemasan. Teknik modern yang digunakan oleh Rusly berpadu dengan keindahan aksesori dari Rinaldy A.Yunardi, menghadirkan busana wanita modern dengan ciri khas tradisional Indonesia.

Foto Vaesy

LEAVE A COMMENT

BACK
TO TOP