Mewujudkan Etika Fashion di Indonesia

Ketika mengenakan busana dengan tren terkini, pernahkah terlintas di benak Anda, siapakah yang membuatnya, berapa banyak proses yang harus dilewati sebelum akhirnya busana tersebut dapat Anda kenakan dengan cantiknya. Memang tak banyak yang peduli mengenai hal ini. Hanya nama brand atau desainer yang menjadi sorotan.

Jika mau menelusuri sedikit, akan kita temui betapa panjang perjalanan yang dibutuhkan bagi sehelai busana untuk membalut tubuh kita. Mulai dari proses produksi yang meliputi penanaman kapas oleh petani, dipintal menjadi benang, serta proses pewarnaan. Proses ini pun berlanjut ke perusahaan tekstil, menjadi lembaran kain dan dijahit, hingga menjadi busana siap pakai. Masih ditambah dengan proses distribusi yang juga cukup panjang.

Atas alasan inilah Ethical Fashion Forum merumuskan konsep ethical fashion sebagai proses produksi dengan pendekatan yang memaksimalkan manfaat kepada banyak orang dan komunitas serta mengurangi dampak buruk terhadap lingkungan.

Bila kita tidak mengetahui proses perjalanan busana dari hulu ke hilir, bagaimana kita bisa memahami konsep ethical fashion. Bicara fashion yang etis, hal dasar tersebut harus dipahami terlebih dulu, sebelum beranjak ke persoalan lebih lanjut. Seperti, bagaimana tingkat kesejahteraan para pekerja pabrik garmen? Apakah mereka mendapat upah dan jaminan kerja yang layak? Apakah pabrik tekstil memperhatikan buangan limbahnya yang dapat mencemari lingkungan? Perhatian pun bergeser pada apakah suatu brand menjalani bisnis fashion sesuai etika atau tidak.

Kepedulian terhadap ethical fashion pun bergulir di kalangan desainer dan brand di tanah air. Untuk menerapkan etika fashion sepenuhnya bukan hal yang mudah mengingat terlalu banyak mata rantai yang terlibat. Namun, setidaknya, para desainer dan brand di Indonesia mulai melakukan langkah-langkah kecil namun berkelanjutan yang mengarah pada fashion ethics. Seperti memperhatikan upah dan tempat kerja yang layak bagi pekerja, menggunakan material hasil perajin lokal, serta mengurangi limbah yang merusak lingkungan sekitar.

Untuk membahas lebih lanjut tentang penerapan ethical fashion khususnya di industri fashion di negeri ini, Indonesia Fashion Chamber bersama Traya Indonesia menggelar Ethical Fashion Talk dan Media Gathering. Dengan mengusung tema “Moving Together in Fashion Ethnic”, acara ini menghadirkan para praktisi dan pemerhati industri mode sebagai pembicara, yakni Sadikin Gani, Pengamat Ethical Fashion; Ali Charisma, National Chairman IFC; Lenny Agustin, pelaku fashion (Ketua IEF) ;Euis Saedah, Dekranas; dan Bai Soemarlono, pelaku fashion. Acara bincang-bincang ini sendiri digelar dalam rangka menyambut perhelatan International Ethical Fashion yang akan digelar pada 17–20 November 2016 di Jakarta Convention Center (JCC).

Foto Vaesy

LEAVE A COMMENT

BACK
TO TOP