Teater Koma Menyadur Kisah dalam 'Mahabarata : Asmara Raja Dewa'

Teater Koma mengangkat kisah kehidupan para dewa dan wayang dalam pentas berjudul “Mahabarata: Asmara Raja Dewa”. Lakon tersebut hari ini resmi digelar untuk umum, 16-25 November 2018 di Graha Budaya, Taman Ismail Marzuki. Dalam lakon berdurasi lebih dari satu jam ini menceritakan kehidupan Tiga Dunia: Mayapada (dunia atas), Madyapada (dunia gelap), dan Marcapada (dunia bawah), beserta seluruh penghuninya. Lalu, terjadi perang dahsyat, perebutan kekuasaan antara Idajil dan Hyang Tunggal, pewaris Wenang.

Apakah Batara Guru mampu melindungi Tiga Dunia dari gangguan Idajil dan pengikutnya yang haus kuasa? Apakah Kaum Wayang akan termakan provokasi dan hasutan dari Idajil dan pengikutnya? Jawabannya ada dalam lakon Mahabarata: Asmara Raja Dewa.

Ditemui pada beberapa waktu lalu, sebagai penulis naskah sekaligus sutradara, Nano Riantiarno menjelaskan latar cerita yang terilhami pada berbagai tempat. “Lakon ini tidak masuk kepada pakem. Ini lakon yang sumbernya bisa dari mana saja, maka tak heran jika kali ini Tanah Batak, Bugis, Toraja, Bali bahkanYunani, Mesopotamia, dan Afrika menjadi sumber yang mampu menciptakan berbagai jenis seni dan daya kreativitas manusia,”.

Didukung oleh Bakti Budaya Djarum Foundation, melalui jalan cerita yang menarik dan telah disesuaikan pada masa kini diharap dapat memberikan alasan bagi generasi kini untuk menonton. Diperankan oleh pemain yang telah berpengalaman seperti Idries Pulungan, Budi Ros, Sari Madjid, Alex Fatahillah, Dorias Pribadi, Daisy Lantang, Ratna Ully, Asmin Timbil, Raheli Dharmawan, Toni Tokim, Bayu Dharmawan Saleh, Angga Yasti, Tuti Hartati, Dana Hassan, Suntea Sisca, Julung Zulfi, Indrie Djati, Dodi Gustaman, Sekar Dewantari, Sir Ilham Jambak, Rangga Riantiarno, dan masih banyak lagi. Ditunjang pula dari segi kostum oleh Rima Ananda bersama tata rias Subarkah Hadisarjana dan tata rambut garapan Sena Sukarya dengan dukungan PAC Martha Tilaar, akan berpadu dengan tata artistik garapan Idries Pulungan, tata cahaya besutan Deray Setyadi, latar animasi dan multimedia olahan Deden Bulqini. Merupakan talenta-talenta yang mampu menyuguhkan pementasan yang apik.

Foto: Dok. Image Dynamics

LEAVE A COMMENT

BACK
TO TOP