Pada dasarnya semua hari adalah baik, akan tetapi para orang tua yang masih memegang adat lelulur berpendapat bahwa ada hari terbaik di antara hari-hari baik tersebut untuk melaksanakan pernikahan. Tak hanya di Jawa, daerah lain pun masih mempercayai tanggal baik untuk menikah, tujuannya tidak lain untuk mencari kelanggengan dalam hubungan pernikahan. Sebab tidak ada satu orang tua pun yang ingin melihat perpisahan dalam rumah tangga anak-anaknya. Dan untuk mengantisipasi hal buruk terjadi, para orang tua biasanya memegang andil cukup besar menentukan kapan pernikahan berlangsung. Bahkan meski hari yang dipilih merupakan hari kerja sekalipun.
Sebagai contoh, pernahkah Anda mendapat undangan atau menghadiri pernikahan yang bertepatan pada hari kerja dan bukan tanggal merah atau hari libur? Hal itu bisa jadi hari pernikahan teman, saudara atau rekan kerja Anda mendapat hari baik di hari itu. Pakar rias yang sangat mengerti betul pernikahan adat Jawa, Alm. Dra. Tien Santoso, M.Pd menguraikan bagaimana cara menentukan tanggal baik pernikahan yang dipaparkan dalam buku “The Wedding Book : Rayakan Pesta Cinta Impianmu!” karangan Erike Yuliartha.
1. Melihat “neptu”
Dalam tahap awal, calon pengantin akan dilihat neptu atau nilainya. Caranya dengan menghitung berapa jumlah huruf dari nama kedua calon pengantin. Dan cocokkan pula dengan tanggal, bulan, tahun lahir dan bila perlu sertakan jam lahir.
2. Cocokkan dengan primbon
Dari hasil yang telah dihitung tadi akan dicocokkan dengan primbon. Primbon adalah buku panduan yang berisi tentang perhitungan dan ramalan kehidupan manusia meliputi mimpi hingga jodoh.
3. Apabila calon pengantin memiliki weton yang sama
Kedua calon pengantin yang memiliki weton yang sama disarankan menikah di hari lain. Maksudnya apabila calon pengantin pria lahir saat wage, dan calon pengantin wanita juga sama lahir saat wage. Maka dianjurkan hari pernikahan dilaksanakan pada hari lain seperti pahing, pon atau kliwon, kecuali wage.
4. Untuk memperoleh keselamatan dan kelancaran
Selain untuk mendapatkan kelanggengan, makna lain yang terkandung dalam menentukan hari baik ialah untuk keselamatan dan kelancaran segala hal yang terdiri dari lima poin penting. Lima poin penting yang dimaksud adalah kebutuhan mencukupi sandang-pangan-papan, tercapainya kesehatan lahir batin, mendapat kedudukan yang baik, keselamatan jiwa, dan menyangkut ketika menghadapi ajal.
Baca juga : Menentukan Hari Baik Untuk Pernikahan
Foto : Dok. Istimewa