Bayangkan sebuah kota yang dikelilingi oleh pengunungan hijau dengan pemandangan alam yang indah, dihiasi oleh ratusan kuil-kuil berarsitektur indah dengan sejarah Kerajaan Lanna yang namanya masih terngiang hingga sekarang. Di sisi lain, inilah sebuah kota yang makin ramai dikunjungi, menawarkan berbagai atraksi menarik bagi para wisatawan dengan berbagai resor dan akomodasi butik yang indah serta berbagai festival akhir tahun yang cantik dan terkenal ke seluruh dunia. Itulah Chiang Mai.



Wat Phra That Doi Suthep
Tanpa berkunjung ke Wat Phra That Doi Suthep, kunjungan Anda ke Chiang Mai akan menjadi tidak lengkap. Salah satu kuil suci agama Budha ini terletak sekitar 16 kilometer di lereng Doi (gunung) Suthep di ketinggian 1.073 meter. Dibangun di tahun 1383 pada masa kejayaan Kerajaan Lanna, kuil ini dipercaya menjadi tempat salah satu tulang pundak Sang Buddha dikubur, yaitu di bawah pagoda Wat Phra That Doi Suthep.

Wat Pra That Doi Suthep bukan saja menyuguhkan sebuah wisata religi, tapi juga panorama cantik di sekelilingnya. Kota Chiang Mai sendiri berada di hadapan kuil ini dan memaparkan pemandangan yang indah di saat matahari terbit dan terbenam. Sebaliknya, di saat udara cerah, kuil dengan kilauan pagoda berwarna keemasan ini dapat terlihat jelas dari kota di bawahnya.

Untuk mengunjungi Wat Pra That Doi Suthep, wisatawan dapat menapaki 300 anak tangga yang dijaga oleh dua naga di sisi kiri dan kanannya, namun jika pengunjung tak ingin melangkah naik sebegitu tinggi di udara yang tipis, dua buah skylift akan membawa mereka ke pelataran Wat Pra That Doi Suthep yang indah.
Tiket masuk THB30 Tiket skylift THB20



Hill's Tribe Village
Tidak jauh dari Wat Prathat Doi Suthep terdapat sebuah desa yang menjadi lokasi tinggal suku Hmong. Suku ini banyak tersebar di daerah Myanmar, Vietnam, hingga ke daerah selatan China, namun kebanyakan mereka yang tinggal di daerah ini berasal dari Myanmar. Nasib mereka lebih baik dari suku Karen Leher Panjang yang juga kebanyakan berasal dari Myanmar. Di sini, orang-orang Hmong menjajakan hasil karya rajutan mereka di kios-kios cendera mata yang banyak terdapat di desa ini. Rajutan mereka terlihat begitu rapi dan walaupun kebanyakan dari mereka mengenakan pakaian berwarna hitam, tapi hasil karya mereka didominasi oleh warna merah dengan pola-pola yang indah. Jangan lupa untuk membeli satu atau dua oleh-oleh dari tempat ini untuk membantu kehidupan mereka.


Mae Sa Elephant Camp
Di Thailand, gajah dianggap sebagai ternak yang bisa diperlakukan semana-mena. Namun, di penampungan ini, gajah-gajah dipelihara dengan layak. Para turis dapat melihat dan berinteraksi sambil memberi makan mereka dengan tandan-tandan pisang yang dapat dibeli. Di sisi lain, gajah adalah hewan pandai yang dapat dilatih dan menjadi sebuah atraksi menarik bagi wisatawan. Pernahkah Anda melihat gajah melukis dan menghasilkan karya-karya yang tak terbayangkan? Atau bermain bola serta melempar bola basket dari jarak tertentu? Banyak atraksi lain yang ditawarkan oleh Mae Sa Elephant Camp seperti memandikan sekelompok gajah di sungai atau sekadar bersafari sambil duduk di punggung gajah mengikuti jalan setapak melewati lembah dan perbukitan yang hijau.
Tiket masuk THB200 Keliling di punggung gajah THB1200/jam.

Khan Toke Dinner
Khan Toke adalah makan malam khusus ala Thailand yang aslinya berasal dari Chiang Mai. Apa itu makan malam khan toke? Sebetulnya khan toke adalah sebuah cara makan. Berbagai hidangan disajikan secara bersamaan di atas sebuah nampan bambu atau kayu halus. Para tamu dapat secara bersamaan menikmati ragam menu yang dihidangkan dalam porsi kecil dan dapat ditambah jika sudah habis. Sementara para tamu menikmati hidangan, tak beberapa lama kemudian disuguhkan juga berbagai tarian tradisional Thailand yang dirangkai menjadi sebuah cerita, biasanya cerita kepahlawanan Kerajaan Lanna di Chiang Mai. Makan malam khan toke sungguh mengasyikkan untuk dinikmati bersama dengan teman atau pasangan.



Nimanhemin Road
Tidak jauh setelah menyusuri jalan menurun dari Gunung Suthep mengarah ke pusat kota, biasanya para pengunjung akan melewati sebuah jalan yang cukup dikenal, Nimanhemin Road. Jalan yang tidak begitu panjang ini menjadi jalan paling hip dan chic di kota Chiang Mai. Dikenal sebagai tempat penduduk lokal untuk bersantai di akhir pekan, sambil menikmati makanan dan minuman, Nimanhemin Road menawarkan pilihan tempat belanja yang unik dan penuh kreativitas. Di sepanjang jalan ini, toko-toko kecil dan studio-studio kerajinan menjamur memenuhi kedua sisi jalan dan juga jalan-jalan kecil di daerah ini. Berbagai kreasi desain dekorasi dan aneka pernak-pernik ditawarkan di toko-toko di sepanjang jalan ini.


Wat Pra Singh dan Wat Chedi Luang
Ada begitu banyak kuil di kota Chiang Mai yang telah berdiri sejak ratusan tahun lalu. Masing-masing mempunyai sejarahnya sendiri-sendiri. Namun, dua wat atau kuil yang dipercaya menjadi yang terpenting di kota ini adalah Wat Pra Singh dan Wat Chedi Luang. Ketika pengunjung memasuki Wat Pra Singh, mereka akan menemui ‘Lion Buddha’ yang menjadi salah satu relik terpenting. Penting karena relik ini mengandung unsur esensial dalam perjalanan agama Buddha itu sendiri. Sementara di kawasan Wat Chedi Luang terdapat sebuah candi misterius yang dikelilingi oleh patung-patung gajah dan naga.

Chiang Mai Night Bazzar
Tidak lengkap rasanya menutup hari di Chiang Mai tanpa berkunjung ke salah satu pasar malam terkenal di Thailand, Chiang Mai Night Bazaar. Dengan lokasi yang berada tepat di pusat kota Chiang Mai, pasar malam ini bukan saja menjadi tujuan kunjungan para wisatawan, namun juga tempat penduduk lokal bersantai sejenak setelah pulang kerja. Selain pasar malam, Chiang Mai juga memiliki berbagai macam pasar yang menarik untuk dikunjungi dan buka pada hari-hari tertentu, seperti Saturday Market, Sunday Market, atau Weekend Market.



Dhara Dhevi Chiang Mai
Sebuah kota di dalam kota menjadi tema dari resor yang berdiri di atas areal tanah seluas 60 hektar. Menawarkan sebuah pengalaman menginap yang tak terlupakan dengan fasilitas dan juga layanan berkelas yang menjadikan hotel ini sebagai salah satu ikon hotel di dunia. Ke-123 kamar yang dibangun dengan detail arsitektur yang kuat mengikuti sejarah tradisional Lanna dengan gaya arsitektur kolonial, dibagi menjadi akomodasi suite dan juga vila, yang menawarkan kamar-kamar yang luas. Sementara eksterior yang begitu memesona dan juga interior yang sangat indah menawarkan sebuah perpaduan berkelas, keindahan, dan juga layanan teknologi yang disempurnakan dengan paduan koleksi artifak dan antik yang sama memesonanya.



137 Pillars House
Memasuki areal 137 Pillar House seperti kembali ke rumah sendiri. Dengan kehangatan suasana yang terpancar dari taman-taman indah yang berada di sekeliling hotel ini dan juga keramahan para attendants yang siap membantu para tamunya, saya merasa seperti seorang teman yang sedang berkunjung. Sebuah tempat menginap berkelas dan menjadi anggota dari Small Luxury Hotels of the World, ke-30 kamar suite yang ada di 137 Pillars dibangun di sekeliling sebuah rumah kayu peninggalan zaman kolonial sejak tahun 1888. Terletak di daerah hunian yang tenang dan tidak jauh dari Wat Gate Khar Rham yang bersejarah, Sungai Ping yang membelah kota Chiang Mai, dan butik-butik serta kafe-kafe trendi Nimanhemin Road, 137 Pillars telah menjadi hotel pilihan nomor satu bagi para turis yang berkunjung ke Chiang Mai. 137 Pillars House juga meraih predikat “Best New Hotels in the World” dari Conde Nast Traveler’s Hot List 2013.



Dheva Spa
Menjadi salah satu destinasi spa yang juga telah dikenal, Dheva Spa berdiri di atas bangunan seluas 3.100 meter persegi, berarsitektur istana Mandalay kuno. Para tamu akan diterima di lobi spa yang dibangun dengan interior ukiran setinggi tujuh tingkat tingginya. Sementara para terapis spa yang berpengalaman akan membawa para tamu untuk menikmati terapi holistik dan Ayurveda yang sudah berumur ratusan tahun di ke-18 kamar terapinya. Semuanya ini adalah untuk mempromosikan kesehatan dan kecantikan, mengurangi stres dan menstimulasi pikiran, tubuh, dan jiwa Anda. Tak heran jika spa ini memang mengutamakan bukan saja kesehatan tapi juga pengalaman mendapatkan kebugaran pikiran, tubuh, dan jiwa.



Rarin Jinda Wellness Spa Resort
Resor yang sangat terkenal dengan terapi spa-nya yang telah mendunia ini memang bukan saja memerhatikan para tamunya dari segi kebugaran tubuh, tetapi juga jiwa, dan pikiran. Lebih dari itu, kenyamanan dari sebuah resor juga telah menanti setiap tamunya di tempat ini. Dibangun di sebuah rumah berumur lebih dari 140 tahun, butik resor ini menawarkan 35 kamar deluxe dan suite yang luks lengkap dengan berbagai fasilitas dan layanan berkelas. Setiap kamar memiliki balkon yang menghadap ke Gunung Suthep atau Sungai Ping. Semua kombinasi kesembuhan seperti Pijat Thailand, Pijat Swedia, Ayurveda dan juga berbagai teknik penyembuhan modern digunakan di Rarin Jinda Wellness Spa. untuk mendapatkan hasil yang maksimal bagi para tamu yang tinggal dan menikmati resor kebugaran ini.



Anantara Chiang Mai Resort & Spa
Tersembunyi di belakang dinding kayu yang modern dan terbuka berhadapan dengan panorama Sungai Ping yang luas dan indah di tengah-tengah kota di utara Thailand, Anantara Chiang Mai Resort & Spa menjadi sebuah tempat peristirahatan berkelas, dengan gaya kontemporer paduan aksentuasi tradisional Thailand dan juga elemen kolonial masa lalu. Berada di tengah-tengah taman luas bekas Konsulat Inggris di kota ini, Anantara Chiang Mai Resort & Spa menawarkan 84 kamar dan suite berdesain modern yang masing-masing memiliki balkon privat, tempat para tamu dapat bersantai di daybed yang besar sambil menikmati kehidupan sehari-hari kota Chiang Mai.



Tamarind Village
Terletak di tengah-tengah bagian paling bersejarah dari kota Chiang Mai, Tamarind Village dibangun dengan arsitektur bergaya Lanna yang unik sekaligus memancarkan kehangatan bagi yang mengunjunginya. Sebuah pohon tamarind yang sudah berumur lebih dari dua ratus tahun seakan menjadi fokus di tengah-tengah taman yang hijau. Tamarind Village dikelilingi oleh kuil-kuil kuno yang bersejarah menjadikan paduan tak biasa bagi para tamu yang menginap di tempat ini. Ke-42 kamar dan 3-suite-nya dikelilingi oleh taman-taman bunga yang indah dan didekorasi dengan sentuhan elegan, paduan rajutan dengan tema kontras dari bahan-bahan Suku Hmong – memberikan efek warna yang indah dari setiap kamar yang ditawarkannya. Berada di Tamarind Village adalah sebuah pengalaman menginap yang menyenangkan.



Dusit D2
Hotel stylish ini terletak tidak jauh dari Jalan Chang Klan di tengah-tengah pusat kota Chiang Mai, tempat pasar malam kota ini diadakan setiap malamnya. Dengan lokasi yang begitu strategis, para tamu dengan mudahnya dapat menyusuri jalan-jalan di kota Chiang Mai, yang menawarkan berbagai atraksi kuil-kuil peninggalan masa lalu dan juga toko-toko tempat berbelanja berbagai barang unik – untuk kemudian kembali menikmati pasar malam yang ramai. Ke-130 kamarnya berlengkapan dengan berbagai fasilitas modern, sementara akses internet cepat disediakan dengan cuma-cuma. Berbagai layanan seperti ‘devarana’ spa, klub kebugaran, dan juga kolam renang di luar ruangan bisa menjadi pilihan para tamu untuk bersantai atau menjaga kebugaran selama berada di kota ini.


LEAVE A COMMENT

BACK
TO TOP