Colorful Cyprus

Hamparan Laut Mediterania yang biru seakan menjadi magnet bagi banyak orang untuk mengarunginya. Kerlipan sapuan ombak yang tertimpa sinar matahari utara pun menandakan kekayaan alam daerah di sekelilingnya. Sejarah membuktikan, laut ini kaya akan cerita kehidupan manusia di masa lalu, namun hingga sekarang, orang pun masih mengarunginya dan menghargai pesisir Mediterania yang indah dan menawan.

Pulau Siprus memang hanya segelintir dari tidak banyak pulau yang berada di benua Eropa, namun lokasinya yang terletak di timur Laut Mediterania dan berbatasan dengan jazirah Timur Tengah dan juga benua Afrika, menjadikan pulau ini bukan saja menarik untuk dikunjungi karena sejarahnya yang kaya, tapi juga menjadi tujuan wisata berlibur orang-orang Eropa karena letaknya dan keindahan pesisirnya.

Bak sapuan kuas palet berwarna yang indah di atas lukisan alam, Siprus menawarkan begitu banyak warna. Sebut saja laut birunya bak magnet bagi banyak wisatawan untuk sekedar berjemur dan mendinginkan tubuh dari sinar matahari musim panas atau bertandanglah ke kota-kota kecil penuh dengan keunikan dan karakter masa lalu di daerah perbukitan utara yang sejuk. Kemanapun Anda melangkah, apakah itu di Pafos, Larnaca, Nicosia, atau Famagusta, Anda akan jatuh hati dengan pemandangan yang ditawarkan. Bukan itu saja, semerbak bunga musim panas dan juga harum buah sitrus akan membuat Anda semakin jatuh cinta akan pulau yang terletak di timur Laut Mediterania ini.

Nicosia the Capital

Lokasinya terletak di tengah-tengah pulau Siprus kurang lebih satu jam dari bandara internasional Larnaca. Namun, akan terasa kurang rasanya jika Anda tidak mengunjungi Nicosia, satu-satunya ibukota negara yang terbelah dua karena invasi Turki di tahun 1974. Para wisatawan bisa mengunjungi ‘jalur hijau’ atau ‘Green Line’ yang memisahkan Republik Siprus dan Republik Siprus Utara yang dikuasai oleh Turki.

Jauh sebelum pendudukan Turki di Nicosia Utara, kota ini sendiri telah hidup di Jaman Pertengahan dan Jaman Bizantium. Karena lokasinya yang terletak di jalur perdagangan antara Eropa, Afrika, dan juga Timur Tengah, Nicosia sempat menjadi pusat kota administratif penguasa Venesia di Jaman Pertengahan. Di saat itulah, dibangun tembok pertahanan yang mengelilingi kota ini yang pada akhirnya diruntuhkan oleh Kekaisaran Ottoman dari Turki. Tembok Venesia, seperti itu namanya, masih dapat Anda kunjungi sekarang ini.

Ledra Street atau jalan terpanjang di Nicosia terletak di tengah-tengah Kota Tua Nicosia yang dikelilingi oleh tembok pertahanan. Jalan teramai di kota ini yang dipenuhi oleh para wisatawan untuk berbelanja atau berjalan santai sambil menikmati suasana kota yang indah ini.

Omodos in Troodos Mountains

Angin sejuk daerah utara berhembus lembut memberi rasa segar di tengah-tengah teriknya matahari musim panas di Siprus saat kami berada di dataran tinggai Troodos. Arakan awan putih berlatar langit biru dengan panorama hijau alam perbukitan yang indah terlihat begitu menarik layaknya imaji indah yang terlihat di berbagai kartu pos.

Omodos menjadi tujuan banyak wisatawan yang berkunjung ke daerah di sekitar perbukitan Troodos karena keunikan dan suasana kota tua yang ditawarkan oleh tempat ini. Jalan-jalan kecil yang mengular dengan rumah-rumah berdinding batu dimana sesekali tercium harum masakan otentik yang keluar dari beberapa restoran di tempat ini semakin menguatkan suasana pedesaan. Di sini, Anda dapat menyapa penduduk desa yang begitu ramah sambil membeli beberapa buah tangan khas Siprus yang dibuat sendiri oleh penduduk desa ini.

Di tengah-tengah Troodos Square terdapat Holy Cross Monastery, salah satu monasteri tertua dan paling sakral di pulau Siprus. Di dalamnya konon tersimpan sebentuk kecil sisa kayu salib dan tali pengikat tangan Yesus yang mana sangat dianggap sakral hingga saat ini.

Visiting Larnaca Market

Bagi yang berkunjung ke Siprus, Larnaca menjadi pintu masuk ke republik pulau ini. Dikenal sebagai kota pelabuhan sejak ia pertama didirikan, sejarah menulis, Larnaca menjadi salah satu pelabuhan terpenting di Laut Mediterania dengan kapal-kapal yang berlayar dari Yunani di Eropa, Alexandria di Mesir, dan Damaskus di Timur Tengah.

Di satu sisi, kota ini telah berubah menjadi kota yang modern, namun suasana kota tua yang bersejarah masih dapat dirasakan oleh mereka yang mengunjungi tempat ini. Salah satunya adalah Larnaca Market atau Pasar Tua Larnaca yang terdapat di pusat kota dengan jalan-jalan berbatu cobble yang mengular bak labirin. Di sinilah tempat pengunjung dari Pafos, Limassol, Ayia Napa, Nicosia berbaur dengan penduduk lokal dan turis mancanegara berbelanjan karena Larnaca Market adalah salah satu pasar terbuka yang terbesar dan terbaik di Siprus.

Church of Saint Lazarus

Di tengah-tengah kota tak jauh dari Larnaca Market, sebuah gereja tua berdiri dengan megah. Menaranya yang berwarna kecoklatan terlihat kontras dengan langit biru yang menjadi latar belakangnya. Konon, gereja ini didirikan oleh Lazarus dari Bethania yang pada saat hidupnya sempat meninggal dan dihidupkan kembali oleh Yesus. Banyak orang yang tak percaya dengan cerita ini memojokkannya hingga Lazarus kemudian lari ke Siprus dan mendirikan gereja ini.

Di dalamnya, ornamen-ornamen kaca yang indah menghiasi interior gereja dan suasana hening seakan melingkupi mereka yang mendambakan momen senyap untuk berdoa. Sampai sekarang, gereja ini masih digunakan untuk kebaktian setiap minggunya sementara bagi banyak turis yang berkunjung, toko cendera mata yang terdapat di sisi kiri gereja wajib untuk dikunjungi.

Foto : Iman Hidajat

LEAVE A COMMENT

BACK
TO TOP