Pemberian atau pertukaran cincin antara sepasang calon pengantin dalam sebuah pertunangan atau pernikahan, telah menjadi tradisi yang lazim dilakukan di Indonesia. Tradisi yang diadaptasi dari gaya Barat ini berawal dari upacara pertunangan Romawi pada abad pertama Masehi. Meski awalnya hanya dimasukkan ke dalam ritual pernikahan Kristen, tradisi pemasangan cincin ini kini juga dilakukan oleh pasangan pengantin dari agama lain.
Cincin lalu dianggap sebagai simbol cinta sepanjang masa, menandai sebuah hubungan antara pria dan wanita. Masyarakat mengenal dua macam cincin; cincin pertunangan atau engagement ring yang diberikan sebelum pernikahan, dan wedding ring atau cincin kawin yang dipasangkan saat upacara pernikahan.

Seiring perkembangan zaman, bentuk dan desain cincin pun terus mengalami perubahan dan inovasi. Bila awalnya hanya berupa lingkaran bulat sederhana, kini Anda sudah dapat menemukan bentuk cincin kawin yang dipercantik dengan berbagai hiasan seperti ukiran, motif bahkan batu permata. Sementara untuk bahan dasarnya, bila awalnya terbuat dari bahan besi biasa, kini tersedia cincin berbahan dasar emas kuning, emas putih (platinum) juga titanium.
Khusus bagi Anda yang menyukai cincin kawin berhiaskan motif atau ukiran, ada sebuah terobosan menarik yang dilakukan oleh Forever Jewelry, yaitu cincin kawin bermotif batik. Terukir di sisi kiri dan kanan cincin, motif batik ini terlihat begitu cantik mengapit permata yang berada di tengahnya. Tak hanya desainnya yang elegan, penghargaannya terhadap seni dan budaya Indonesia pun pantas mendampingi Anda dan pasangan di hari yang paling istimewa. Mengingat setiap motif batik memiliki makna mendalam, ada baiknya sebelum menentukan pilihan, Anda pastikan dulu motif mana yang mampu mewakili harapan dan cita-cita Anda berdua.
Foto dok.Forever Jewelry