Penganan Tradisional di Resepsi Pernikahan

Berbicara mengenai keunikan penganan, bisa dibilang Indonesia adalah negeri yang beruntung. Sebab begitu banyak sekali khazanah kulinari yang bisa ditemui, yang berasal dari setiap daerah dan budaya negeri. Selain ragam masakan, Indonesia juga kaya akan anekan penganan ringan atau camilan. Yang biasanya kerap dikenal dengan nama jajanan pasar.

Dulu selain disantap disantap di pagi ataupun sore hari sebagai teman minum teh atau kopi, aneka jajan pasar merupakan kudapan yang selalu hadir pada upacara adat pernikahan. Sebut saja kue lemper, combro, misro, nagasari, dan lain sebagainya. Sayang, posisinya kemudian tergeser oleh berbagai cake ataupun makanan ringan asal luar negeri.

Namun seiring berjalannya waktu, kerinduan akan rasa asli kudapan negeri sendiri kembali marak. Pada resepsi pernikahan, misalnya. Pemangku hajat tak sungkan menghadirkan pilihan jajan pasar di meja perasmanan atau pondokan-pondokan khusus. Ya, menghadirkan jajan pasar atau kue tradisional memang tengah kembali marak pada setiap resepsi. Hal itu diakui pula oleh Nadia dari Adhika Catering. “Banyak sekali pasangan pengantin yang memesan pondokan khusus Serabi Solo,”paparnya.

Bagi masyarakat Solo, kue serabi yang satu ini mungkin sudah biasa, lantaran jajanan tersebut bisa dengan mudah ditemukan di pinggir-pinggir jalanan. Tapi bagi anda yang baru mendengarnya mungkin penasaran akan wujud maupun rasanya. Sedikit cerita mengenai kue serabi atau surabi ini, kue ini terbuat dari tepung beras yang dicampur dengan santan kelapa yang membuat rasanya menjadi gurih dan lezat. Proses memasaknya digoreng pada sebuah wadah yang diletakan di atas arang. Untuk menambah cita rasanya kerap diberi taburan berupa pisang, nangka, hingga keju. Kira-kira bisa terbayangkan rasanya.

Nah, untuk Anda yang tengah mempersiapkan resepsi pernikahan, tak ada salahnya menghidangkan Serabi Solo atau jajanan pasar yang beraneka macam untuk menjamu para tamu. Sebab selain lezat, pilihan jajanan pasar akan terlihat unik sekaligus membangkitkan nostalgia masa lalu tamu yang hadir. Selain itu, langkah ini tentu akan membantu melestarikan jajan pasar itu sendiri. Berikut ini ide jajan pasar yang cocok untuk pernikahan.

• Lemper adalah salah satu dari jenis jajanan pasar yang kerap ditemukan pada pesta pernikahan orang Jawa. Lemper merupakan makanan yang terbuat dari ketan berisi daging ayam cincang atau abon. Uniknya bungkus penganan ini menggunakan daun pisang. Selain membuat tampilannya menjadi canti, konon bungkus daun pisang juga turut memberikan kelezatan tersendiri.

• Kue nagasari bisa menjadi sajian resepsi pernikahan yang penuh nostalgia. Kue ini terbuat dari adonan tepung beras, air santan, dan gula. Adonan tersebut dibungkus dalam daun pisang dan diisi dengan potongan pisang yang kemudian dikukus. Rasanya manis dan gurih.

• Onde-onde boleh menjadi ide segar untuk sajian dalam resepsi pernikahan. Onde-onde sudah pasti disukai oleh setiap orang dan ukurannya yang kecil tidak akan membuat tamu merasa terlalu kenyang sebelum menyantap hidangan utama yang disajikan istimewa dalam resepsi pernikahan.

• Klepon mungkin sudah cukup jarang dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Tidak ada salahnya menyajikan klepon yang mungil nan legit dengan isian gula kelapa dan balutan parutan kelapa dalam pesta pernikahan. Jika bosan dengan warna klepon yang hijau, klepon pelangi pun bisa dijadikan alternatif yang menarik perhatian.

• Kue putu terdengar sangat tradisional dan mungkin terlalu ndeso untuk sekelas pesta pernikahan. Toh begitu jajan pasar ini yang dipilih Dian Sastro untuk acar resepsi pernikahannya. Sebab kue berbentuk silinder yang terbuat dari tepung beras berisi gula jawa bertabur parutan kelapa ini, rasanya memang lezat.

• Gethuk boleh saja kalah pamor dengan jajanan modern, tetapi membawa gethuk ke pesta pernikahan sebagai sajian untuk tamu, tentu akan membawa keunikan tersendiri. Terlebih bagi para tamu. Pastikan gethuk disajikan dalam ukuran kecil agar tamu tidak segan mencicip dan tetap bisa menyisakan ruang untuk menyantap hidangan utama yang sudah tersaji.

Teks: Teddy Sutiady
Foto: Sujanto

LEAVE A COMMENT

BACK
TO TOP