Perlu Kamu Tahu Tentang Cincin Kawin

Menjadi simbol ikatan pernikahan, kehadiran sepasang cincin kawin dirasa begitu penting bagi pasangan calon pengantin. Setelah hari istimewa itu berlalu, benda mungil ini setia melingkar di jari manis pasangan suami istri, sebagai penanda bagi orang lain kalau kedua insan ini telah saling memiliki, dan sebagai pengingat bagi keduanya di saat duka melanda. Karenanya, nilai estetika pun harus dijaga sebagi penunjang penampilan. Terutama bagi kaum wanita yang sangat peduli akan penampilan, pemilihan cincin kawin yang tepat tak dapat disepelekan.

Dengan adanya perkembangan zaman, berbagai inovasi pun bermunculan, mulai dari desain, material, hingga bentuk cincin kawin semakin beragam. Pasangan calon pengantin pun kadang tak mudah menentukan pilihan. Dan untuk memudahkan memilih cincin yang sesuai untuk kamu dan pasangan, silakan simak ulasan berikut ini.

Material bahan

Berdasarkan jenis logam mulia, terdapat beberapa opsi yang dapat dipilih calon pengantin. Emas, pladium, tungsten dan platinum. Secara keseluruhan semua jenis logam mulia tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan. Jadi sebelum membeli coba pelajari masing-masing logam tersebut ya…

Emas misalnya, memiliki 3 pilihan warna dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing. Bahan campuran yang berbeda dari masing-masing warna juga menimbulkan pengaruh yang berbeda saat bersentuhan dengan kulit. Emas kuning terbuat dari campuran emas murni dan tembaga, siapapun dapat mengenakannya tanpa perlu khawatir akan alergi. Sementara emas putih terbuat dari campuran nikel yang belum tentu cocok di kulit sensitif, karena akan menimbulkan alergi. Sedangkan dari sisi harga, emas kuning menempati urutan terbawah disusul emas putih, dan rose gold pada tempat teratas.

Selain emas, logam mulia lain yang sering dijadikan cincin adalah platinum, paladium, tungsten dan titanium. Harga platinum dapat mencapai dua kali lipat harga emas, tetapi kekurangan dari platinum yang berwarna serupa dengan emas putih ini memiliki massa yang berat. Lain halnya dengan titanium yang lebih ringan, bersifat hypoallergenic sehingga tidak menimbulkan alergi pada kulit. Titanium memiliki kesamaan dengan tungsten yang tidak mudah tergores dan tahan benturan, tapi sayang tungsten hanya memiliki satu warna yaitu hitam. Paladium tergolong logam mulia putih dengan harga di bawah platinum. Namun bedanya, paladium termasuk logam yang rentan goresan.

Kontur permukaan

Mana yang kamu pilih, cincin dengan pemukaan doff atau glossy? Untuk urusan perawatan, cincin kawin glossy jauh lebih mudah dirawat dibandingkan yang permukaannya doff. Karena permukaan doff yang berkontur agak kasar, lambat laun akan pudar. Untuk mencegahnya, hindari cincin dari pemakaian lotion, hairspray, sabun maupun sampo. Setidaknya dengan menghindari produk perawatan tersebut akan memperlambat pudarnya lapisan doff. Dan apabila cincin sudah pudar beberapa brand jewelry menyediakan servis yang akan mengembalikan lapisan doff seperti dulu lagi.

Desain

Dengan semakin banyak desain, tentu membuat calon pengantin semakin sulit menentukan pilihan. Namun ada beberapa tipe desain yang dapat dijadikan acuan yaitu klasik, antik, dan modern. Tinggal tentukan mana yang sesuai dengan karakter kamu dan pasangan. Cincin dengan desain klasik memiliki satu keunggulan, yaitu tak lekang oleh waktu, karenanya cincin jenis ini selalu disukai. Cincin bergaya antik cenderung memiliki desain yang sedikit rumit namun menyimpan keindahan yang mampu mempermanis jari. Sementara cincin dengan desain modern lebih sederhana tanpa banyak ukiran, mewakili karakter pasangan masa kini. Sebelum memutuskan akan pilih yang mana, coba kenali karaktermu dan pasangan karena cincin ibarat refleksi sifat pasangan. Pilih cincin klasik bagi kamu yang bersifat konservatif namun kuat, cincin antik bagi si penyuka kemewahan dan cenderung kompleks, dan terakhir cincin modern bagi yang berjiwa dinamis.

Bentuk

Rupanya cincin bulat polos masih menjadi cincin kawin yang tidak pernah kehilangan pengagumnya. Entah terpikat karena bentuknya yang simpel atau karena kepercayaan bahwa cincin kawin harus berbentuk bulat polos sebagai simbol dan doa agar kehidupan rumah tangga yang dijalani tidak akan pernah berakhir, sama seperti lingkaran yang tidak berujung. Kedua alasan ini mungkin masih dipegang oleh sebagian calon pengantin, tetapi bagi sebagian lainnya kepercayaan tersebut sudah disingkirkan. Sehingga sekarang semakin banyak bentuk baru yang bermunculan seperti kotak, bergelombang dan lain sebagainya.

Foto: The Portrait Photography, Dok. Istimewa

LEAVE A COMMENT

BACK
TO TOP