Silver Perak Pernikahan Minang

Natasya Prameswari & Soefiandi Soedarman
Sampoerna Strategic Square, Jakarta, 19 Oktober 2013

Pertemuan itu terjadi ketika Tasya sedang menjalani tugas sebagai koas di sebuah rumah sakit. Pada waktu itu Tasya dirotasi dan ditugaskan di bagian mata. Bertepatan dengan itu, Sandi yang sedang mengambil spesialis mata ditugasi membimbing juniornya itu. Secara perlahan hubungan kerja itu sedikit tercampur dengan perasaan yang muncul pada pandangan pertama. Entah mengapa setiap bertemu, gelombang cinta di antara keduanya memancar hebat. Hingga di suatu tahap perasaan itu tak kuasa dipendam lagi. Resmi berpacaran, keduanya kian mengenal satu sama lain, termasuk keluarga masing-masing. Singkat cerita, ternyata kedua ayah mereka, merupakan teman lama saat menempuh pendidikan di sekolah kedokteran. Dan siapa yang akan mengira Ayah Sandi dan Ayah Tasya dipertemukan kembali bukan sekadar sebagai teman, melainkan sebagai calon besan.

Dari semua hari yang pernah dilewati, pernikahan menjadi hari yang begitu mendebarkan bagi Tasya dan Sandi. Tapi mereka yakin akan bisa melewatinya. Di pagi itu, dinanungi bangunan Sampoerna Strategic Square yang kental akan gaya klasik Eropa, Tasya dan Sandi melaksanakan ijab kabul dengan konsep Jawa Solo. Putih menjadi pilihan warna terbaik merepresentasikan niat suci dan bersih menyambut hari baru. Usai akad, sederet prosesi adat Jawa sudah menunggu untuk dilakoni keduanya. Mulai dari panggih, bubak kawah hingga tumplak punjen. Di akhir rangkaian prosesi, sungkeman menjadi saat-saat mengharukan. Ada perasaan berat berpisah, lantaran tidak lagi tinggal serumah dengan keluarga tercinta. Namun di samping itu ada aliran rasa lega, bahagia yang perlahan merayapi hati keduanya, menghapus rasa berat yang ada.

Malam hari, tepatnya pukul 19.00, Tasya dan Sandi sudah berganti busana menjadi pengantin Minang. Sunting perak menjadi mahkota Tasya yang berpadu serasi dengan beskap Sandi dengan warna senada. Konsep Minang modern sepakat diusung pasangan ini yang merasa cocok menggunakan warna-warna pastel dari dusty pink dengan silver. Di muka pelaminan, beberapa tarian adat Minang salah satunya tari galuak menghibur tamu yang hadir.


Untuk ketiga kalinya di hari yang sama, Tasya dan Sandi kembali menyalin pakaian mereka dengan busana yang lebih trendi dan masa kini. Sandi memilih atasan berupa jas dengan dasi kupu-kupu coklat. Sementara Tasya malam itu tampak anggun dengan gaun panjang melantai dengan warna peach pucat. Karena yang menghadiri terbatas hanya teman, aura yang tercipta pun hangat dan penuh keakraban. Dalam acara mingle malam itu, pelemparan bunga dan memukul pinneta menjadi dua momen yang seru untuk disaksikan.

Tema Jawa dan Minang | Busana Pengantin Ina Sesdek | Tata Rias Akad Nani Nazeh | Tata Rias Resepsi Elly Kasim & K’lani | Dekorasi Akad Suryo Decor | Dekorasi Resepsi Elly Kasim & Suryo Decor | Katering Gandrung | Tempat Resepsi Sampoerna Strategic Square | Foto & Video Bernardo Pictura

LEAVE A COMMENT

BACK
TO TOP