Yakin Foto Pre-Wedding Pakai Busana/ Kain Adat Kelihatan Kuno?

Ada anggapan bahwa busana adat itu kuno, tidak relevan untuk dipakai pada zaman sekarang yang serba modern. Tapi belakangan ini satu per satu muncul foto pre-wedding dengan mengenakan busana adat. Entah siapa yang memulai, konsep ini pun kemudian banyak ditiru oleh pasangan lain. Semoga tren ini tidak lekas memudar agar kesadaran betapa indahnya busana adat terus bergema.

Meski memiliki konsep serupa, namun dengan selera dan keinginan berbeda dari setiap pasangan, serta kreativitas masing-masing fotografer, hasil foto pun bisa berbeda-beda. Yang penting adalah, perhatikan dengan seksama apa saja hal-hal yang harus dipertimbangkan sebelum menetapkan konsep foto pre-wedding dengan busana adat ataupun kain tradisional.

1. Busana/ kain adat

Indonesia yang terdiri dari ratusan etnis merupakan sumber kekayaan yang membuat pilihan busana adatnya pun beragam. Dari Sabang sampai Merauke. Pilihan ada pada pasangan calon pengantin apakah ingin mengenakan busana adat dari daerah asalnya sendiri atau mencoba busana dari daerah lain yang mungkin lebih berkesan di hati.

Contohnya seperti pasangan artis yang dikabarkan segera melangsungkan pernikahan, Syahnaz dan Jeje Govinda yang melakukan photo shoot bukan untuk foto pre-wedding namun sepintas mirip seperti foto pre-wedding. Keduanya memakai busana adat Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur yang jarang tersentuh. Jika biasanya rambut si wanita disanggul, agar lebih modern rambut Syahnaz dibiarkan terurai dengan styling wavy.

Cara lain agar tidak terlalu berat, pasangan dapat tetap memakai busana biasa namun unsur tradisionalnya berasal dari kain atau pelengkap aksesori. Sehingga unsur modern tetap ada, berpadu dengan aksesori dan kain tradisional.

2. Foto di studio atau di ruang terbuka
Baik foto di studio ataupun di ruang terbuka memiliki kelebihan dan kekurangan. Foto di studio sudah tentu lebih nyaman dan mudah. Meskipun hanya mengandalkan latar backdrop, foto yang dihasilkan mampu memancarkan kesan dramatis. Sementara di ruang terbuka, contohnya dapat dilihat dari foto pre-wedding milik putri Presiden Joko Widodo, Kahiyang dan Bobby Nasution yang melakukan foto pre-wedding di Warungboto, Yogyakarta dan sebuah taman menghadap Candi Borobudur. Bobby dan Kahiyang tampak serasi mengenakan ulos mengadopsi kain tradisional asal Bobby yang bersuku Batak. Kesan natural dan hidup selalu melekat pada foto outdoor, selain tentu saja lebih mudah untuk eksplor.

3. Konsep
Diskusikan konsep yang ingin diusung bersama vendor foto. Ingin konsep romantis, dramatis, kasual atau lainnya. Setelah menyamakan frekuensi, foto pre-wedding dapat segera dilakukan. Apabila memilih foto pre-wedding hitam putih yang mengacu pada konsep foto vintage atau `jadul` dapat dilakukan di studio. Seiring modernisasi yang terjadi dimana-mana tidak menghilangkan daya tarik foto zaman dulu yang coba ditiru pasangan yang merasa foto jadul itu klasik yang semakin sempurna dengan hasil akhir hitam putih. Ada lagi pasangan yang lebih menyukai foto dramatis yang penuh dengan kesan artistik. Apapun pilihannya akan jauh lebih indah dengan sentuhan tradisional yang sudah memiliki pesona unik yang tidak dapat ditemukan di tempat lain selain di Indonesia.

Foto: Diera Bachir Photography, Why Moments, Calia Photo, All Seasons Photography

LEAVE A COMMENT

BACK
TO TOP