5 Venue Bersejarah Untuk Resepsi Pernikahan

Lokasi: Tugu Kunstkring Palais

Batavia, begitu Jakarta dahulu disebut semasa pendudukan Belanda di Indonesia. Sejarah mengatakan bahwa ibukota Indonesia ini pernah didiami dan dipimpin oleh warga asing. Karenanya, tak heran bila di sudut-sudut kota Jakarta masih berdiri tegak bangunan-bangunan kolonial Belanda, sebagai saksi bisu pendudukan Belanda di Indonesia sekian tahun lalu. Patut disayangkan, beberapa bangunan berarsitektur indah peninggalan Belanda kini sudah hancur dan tak terawat. Namun kita patut bersyukur karena ada beberapa bangunan yang terawat dan tetap dipertahankan arsitekturnya, meski kini telah beralih fungsi. Sudah pasti bangunan-bangunan berarsitektur Eropa ini memiliki nilai jual tersendiri, selain juga masuk ke dalam cagar budaya.

Sementara untuk desain interior, masing-masing tempat memiliki gaya sendiri. Peranakan atau vintage kerap ditemukan sebagai dekorasi interior pada restoran atau hotel yang menggunakan bangunan bersejarah. Perpaduan arsitektur, eksterior dan interior yang begitu indah, menjadikan banyak pasangan yang terpikat untuk menggelar pernikahan di tempat-tempat bersejarah ini. Lalu restoran dan hotel mana saja yang tepat menjadi lokasi pernikahan? Ini dia 5 venue menarik yang menawarkan tempat bagi calon pengantin yang tertarik menikah di gedung bersejarah.

1. Tugu Kunstkring Palais



Awal pertama kali dibangun pada tahun 17 Mei 1914, gedung ini dikenal dengan Bataviasche Kuntskring yang berfungsi sebagai markas Kuntskring. Sempat berganti-ganti fungsi, kini gedung milik pemerintah tersebut ditempati dan difungsikan sebagai restoran. Tugu Kunstkring Palais begitu restoran ini disebut yang beralamat di Menteng. Terdiri dari beberapa ruangan, masing-masing ruangan memiliki atmosfir yang berbeda-beda yang secara umum mengambil unsur oriental yang tampak dari lampion dan dominasi warna merah. Bagi pasangan yang bermimpi menikah di tempat berasitektur Eropa dengan ambiance oriental, Tugu Kunstkring Palais layak menjadi pilihan yang patut dipertimbangkan.

2. Gedung Arsip Nasional



Gedung peninggalan Belanda selanjutnya adalah gedung yang pernah menjadi rumah perkebunan Gubernur Jenderal Reyner de Klerk. Yaitu Gedung Arsip, gedung bersejarah tempat penyimpanan segala arsip setelah pemerintah Hindia Belanda membeli gedung tersebut dari Reyner de Klerk. Memiliki halaman hijau yang luas, kini setelah berganti fungsi menjadi museum, gedung arsip sering dijadikan lokasi pernikahan yang rata-rata mengusung konsep outdoor/ semi outdoor untuk menonjolkan kemegahan arsitekturnya dari luar. Dibangun tahun 1760, gedung Arsip mematok harga relatif terjangkau bagi calon pengantin yang tertarik menikah di gedung tersebut. Untuk para calon mempelai yang ingin mengabadikan momen bersejarah di tempat bersejarah pula, Gedung Arsip jawabannya.

3. The Hermitage



Lagi-lagi kawasan elit Menteng. Menteng memang dikenal sebagai kawasan cagar budaya yang mempunyai banyak gedung bercorak arsitektur kolonial. Hotel The Hermitage menjadi salah satu gedung di Menteng yang dibangun pada masa kolonial Belanda. Pada zaman pendudukan Belanda, gedung yang disebut “Telefoongebouw" ini pernah menjadi kantor telekomunikasi Belanda. Hingga berkali-kali ditempati oleh departemen pemerintah yang berbeda-beda serta dijadikan universitas, akhirnya pada 5 Juni 2014 gedung ini diresmikan sebagai hotel. The Hermitage merupakan hotel dengan fasilitas yang tidak kurang dari hotel berbintang lima. Memiliki ruang besar yang megah, The Hermitage menawarkan pada calon mempelai, sebuah pernikahan dengan konsep indoor dalam nuansa klasik atau vintage. Pesta pernikahan dengan beberapa ratus tamu undangan di tengah ruangan bernuansa klasik tentu memberikan kesan tersendiri bagi Anda dan pasangan.

Baca juga : Rayakan Kasih Sayang Di The Hermitage Jakarta

4. Bunga Rampai



Restoran yang beralamat lengkap di Jl. Cik Ditiro No. 35, Menteng Jakarta Pusat ini, sebelumnya merupakan rumah kediaman milik Drg. Sumardjono, seorang dokter gigi pertama di Indonesia. Kemudian rumah tersebut berpindah tangan kepada Ibu Muslim Taher yang kemudian dijadikan restoran oleh sang anak yang hingga kini dikenal sebagai Bunga Rampai. Dibangun awal abad 20’an, bangunan yang kental akan arsitektur Eropa ini cukup presisi dijadikan tempat resepsi. Restoran berlantai tiga ini mampu menampung tamu hingga 300 orang. Tema dekorasi interiornya yang bercampur antara kolonial, klasik, serta modern, menjadi kelebihan bagi calon pengantin yang tidak perlu lagi mendekorasi ruangan karena penataan yang sudah begitu cantik.

5. Kembang Goela



Kali ini lokasi restoran yang memiliki unsur peranakan pada dekorasinya, terletak di Jl. Jend. Sudirman Kav 47-48, Jakarta Pusat. Berdiri di lahan seluas 700m2, Kembang Goela dahulu merupakan rumah kediaman di masa penjajahan Belanda yang sekarang berganti fungsi sebagai retoran tanpa mengubah bentuk awal bangunan. Ciri bangunan seperti langit-langit yang tinggi, jendela kuno pipih disertai lampu kuno yang antik, rasanya tidak boleh dilewati untuk menemani pesta pernikahan yang dapat di-mix dengan tema rustic atau country. Memiliki beberapa ruangan yang terpisah, Kembang Goela memiliki kapasitas hingga 500 tamu untuk standing party. Berkesan homy, restoran ini mampu menghantarkan kenyamanan agar tamu Anda dapat menikmati pesta seperti sedang berada di rumah tempo dulu.

Foto: Dok. Istimewa

LEAVE A COMMENT

BACK
TO TOP