7 Big No No in Marriage Relationship

Jaga agar hubungan Anda tetap di jalurnya dengan menghindari 7 kesalahan yang biasa dilakukan oleh para pasangan pengantin baru (dan lama). Terbebas dari jerat utang hingga urusan menyebalkan di atas ranjang tentu menjadi impian Anda berdua!

Mistakes #1
NOT DEALING WITH DEBT
Jika Anda belum tahu, uang (bukan orang ketiga atau ibu mertua) adalah sumber utama penyebab pertengkaran nyaris di setiap rumah tangga. Akuilah kesalahan penanganan keuangan Anda dan si Dia di masa lalu, termasuk utang yang mengiringinya. Perbaiki dan mulailah merencanakan pengaturan keuangan yang baru. Jika Anda berdua merasa tidak cukup paham, jangan ragu mencari seorang penasihat keuangan yang dapat membantu Anda.

Mistakes #2
ALLENATING YOUR FRIENDS
Dengan menikah dan menerima pasangan sebagai belahan jiwa, bukan berarti Anda berdua harus memutus hubungan pertemanan. Memiliki banyak sahabat adalah salah satu kunci untuk perkawinan yang sukses. Jadi, jangan ragu tetap memiliki jadwal girls/ boys nights out. Ya, Anda sudah menikah dan Anda memang wajib menjaga kesetiaan kepada pasangan. Namun itu bukan berarti Anda tak boleh menemani dan mendukung sahabat tercinta untuk mendapatkan kekasih, yang kelak bisa dijadikannya sebagai belahan jiwa, seperti yang telah Anda miliki sekarang.

Mistakes #3
NOT HAVING ENOUGH SEX
Kesibukan dan stres selalu menjadi kambing hitam yang sempurna atas semakin berkurangnya rutinitas seksualpara pasangan suami istri. Anda memang sibuk berat, tapi itu benar-benar bukan lagi alasan yang bisa Anda pakai sebagai cara untuk menghindari bercinta. Berinisiatiflah, bahkan meski saat itu Anda tak terlalu menginginkannya atau tak masuk di dalam jadwal aktivitas Anda hari itu. Jika Anda menjadikan bercinta sebagai sebuah kebiasaan, Anda pasti akan mulai menginginkannya, bahkan sangat menanti-nantikannya, lebih dari yang sebelumnya.



Mistakes #4
LETTING YOURSELF GO
Menikah bukan juga berarti Anda boleh alpa menjaga kebugaran dan bentuk tubuh Anda yang seksi itu. Memang si Dia sudah berjanji untuk mengasihi Anda dalam segala kondisi dan cuaca, tapi abai terhadap perawatan tubuh, jelas bukan tindakan yang menunjukkan cinta Anda kepadanya. Malas berolahraga sendiri? Ajak suami terkasih. Sebelumnya, bicarakan tentang jenis olahraga yang bisa dilakukan bersama, tetapkan dan sepakati jadwalnya. Anda bahkan bisa sesekali menjadikan acara olahraga bersama ini sebagai alasan untuk sebuah kencan ganda, dengan sabahat Anda atau sahabat pasangan Anda.

Mistakes #5
OUTLAWING THE IN-LAWS
Hampir 50 persen pasangan suami istri mengeluhkan ketidakcocokan mereka dengan keluarga pasangannya (mertua dan saudara ipar). Bagaimana mengatasinya? Mudah saja. Tinjau kembali harapan-harapan Anda terhadap keluarga pasangan Anda. Miliki inisiatif untuk memberikan perhatian terutama kepada ayah dan ibu mertua (menelepon atau mengirimi mereka kue-kue buatan Anda). Perhatian dan kebaikan hati yang tulus, yang rutin Anda perlihatkan akan membuat mereka enggan mengusik hidup Anda. Bisa saja mereka malah akan menjadi pendukung setia Anda saat terjadi masalah di antara Anda dan suami. Bahkan bila Anda kerap mendengar cerita buruk tentang mereka dari suami, cobalah untuk tidak memihak dan bersikap netral agar di belakang hari, tindakan Anda yang ikut-ikutan membenci mereka tidak akan berbalik merepotkan Anda.

Mistakes #6
CRAZY FIGHTING
Menjadi kesal dan marah karena kelakukan minus suami adalah hal yang wajar. Tapi membiarkan kemarahan berubah menjadi tindakan kasar seperti, mencaci-maki, memukuli, atau melempari suami dengan koleksi pecah belah milik Anda jelas tak akan membuat diri Anda menjadi lebih benar. Selain Anda bakal sulit mendapatkan simpati dari orang lain, suami juga semakin enggan meminta maaf, meskipun ia sadar dirinya telah melakukan kesalahan. Saat rasa marah kian meraja, pergilah dari medan pertempuran. Tenangkan diri Anda. Setelah baik Anda dan si Dia mulai lebih tenang, Anda berdua boleh mulai membahas kembali masalah yang menjadi sumber kejengkelan Anda. Ingat ya, momen ini adalah waktu untuk mencari solusi, agar di kemudian hari tak perlu terjadi lagi. Tahan diri untuk saling menyalahkan dan melontarkan ucapan yang tak mungkin ditarik kembali, meski Anda berdua menyesal setengah mati.

Mistakes #7
BECOMING BABY-OBSESSED
Hampir sebagian besar pengantin baru akan menginginkan kehadiran seorang bayi, sesegera mungkin. So really, why rush? Anda tak perlu terburu-buru. Rata-rata pasangan yang telah menikah, menunggu 2-3 tahun untuk memiliki buah hati. Masa selama 2 hingga 3 tahun itu mereka gunakan untuk lebih saling mengenal dan menikmati masa-masa indah sebagai sepasang kekasih, berdua saja. Setelah ikatan di antara Anda berdua semakin kuat, kehadiran seorang bayi akan kian mengikat lebih kuat lagi.


Teks Fannya G. Alamanda Foto Dok. Istimewa

LEAVE A COMMENT

BACK
TO TOP